Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 19:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TIBET, KOMPAS.com - Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama meminta maaf setelah sebuah video yang menunjukkan dirinya meminta seorang bocah laki-laki menghisap lidahnya memicu reaksi di media sosial.

Video itu menunjukkan Dalai Lama (87) mencium bibir bocah laki-laki itu saat si anak membungkuk untuk memberi hormat.

Biksu Budha itu kemudian terlihat menjulurkan lidahnya sambil meminta anak itu untuk menghisapnya.

Baca juga: Dalai Lama Kritik Pemimpin China yang Dinilainya Terlalu Mengontrol

"Bisakah kamu menyedot lidahku," demikian terdengar Dalai Lama bertanya kepada anak laki-laki itu dalam video yang telah viral di media sosial tersebut.

Video itu berasal dari sebuah acara di McLeod Ganj, wilayah pinggiran kota Dharamshala di India utara yang dilaksanakan pada 28 Februari 2023.

"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya, serta banyak rekannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya," kata sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitternya yang terverifikasi.

"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian itu,” tambah pernyataan itu.

Sebagaimana dikutip dari AFP, banyak pengguna Twitter mengecam video yang menyajikan tindakan Dalai Lama tersebut. Ada warganet yang menyebut video itu "menjijikkan". Ada juga yang berkomentar "benar-benar memuakkan" setelah video mulai viral pada Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Dalai Lama: Pemimpin Spiritual Tibet yang Diasingkan ke India

"Benar-benar terkejut melihat apa yang ditunjukkan #DalaiLama ini. Di masa lalu juga, dia harus meminta maaf atas komentar seksisnya. Tapi mengatakan -Sekarang isap lidah saya ke anak kecil, menjijikkan," tulis pengguna Twitter bernama Sangita.

"Apa yang baru saja saya lihat? Apa yang dirasakan anak itu? Menjijikkan," tulis pengguna Twitter lainnya bernama Rakhi Tripathi.

Dalai Lama sendiri telah tinggal di pengasingan di India sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, setelah protes menentang kekuasaan China di sana.

Pada 2019, kantor Dalai Lama juga meminta maaf setelah pemimpin spiritual tersebut berkata pada BBC dalam sebuah wawancara, bahwa calon Dalai Lama perempuan di masa depan harus "menarik".

Baca juga: Dalai Lama Terima Dosis Pertama Covid-19, Desak Semua Orang Divaksin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Menteri China Hilang Lagi | WNI Diculik di Malaysia

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Menteri China Hilang Lagi | WNI Diculik di Malaysia

Global
Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com