ST PETERSBURG, KOMPAS.com – Blogger militer terkenal Rusia, Vladlen Tatarsky, terbunuh dalam ledakan bom di kafe Street Food Bar No 1 di St Petersburg pada Minggu (2/4/2023) malam.
Selain itu, 25 orang juga mengalami luka-luka akibat ledakan bom di kafe tersebut. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab, sebagaimana dilansir BBC.
Kafe yang mendapat serangan bom sebelumnya dimiliki oleh bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, lapor situs berita St Petersburg Fontanka.
Baca juga: 262 Atlet Ukraina Tewas Akibat Invasi Rusia
The moment of an explosion in a cafe in St. Petersburg. Propagandist Vladlen Tatarsky held an event there. He is reportedly killed and six others were wounded. pic.twitter.com/lWijn522qN
— NOËL ???????? ???????? (@NOELreports) April 2, 2023
Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, terekam detik-detik ledakan di kafe tersebut hingga jendelanya pecah.
Peristiwa ledakan terjadi setelah Tatarsky menerima sebuah patung yang mengandung bom yang tersembunyi di dalamnya, menurut sumber Kementerian Dalam Negeri Rusia yang dikutip oleh media pemerintah Rusia.
Vladlen Tatarsky, yang memiliki nama asli Maxim Fomin, adalah blogger perang pro-Rusia yang mendukung invasi Moskwa ke Ukraina.
Dia menjadi pembicara tamu di sebuah acara yang diselenggarakan Cyber Front Z di kafe tersebut saat bom meledak.
Baca juga: Rusia Jabat Presidensi Dewan Keamanan PBB, Ukraina: Tak Masuk Akal
Cyber Front Z, sebuah kelompok yang menamakan dirinya pasukan informasi Rusia di Telegram, mengatakan telah menyewa kafe untuk acara pada malam itu.
“Ada serangan teroris. Kami sudah mengambil langkah-langkah keamanan tertentu, tetapi sayangnya itu tidak cukup,” kata Cyber Front Z dalam unggahannya di Telegram.
“Belasungkawa kepada semua orang yang mengenal koresponden perang yang luar biasa dan teman kita Vladlen Tatarsky,” sambung Cyber Front Z.
Tidak seperti banyak blogger militer Rusia lainnya dan jurnalis media negara di Ukraina, Tatarsky turut serta mengangkat senjata dalam operasi tempur.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-402 Serangan Rusia ke Ukraina: Tuan Rumah DK PBB | Pesanan ke Polandia
Dia melaporkan situasi pertempuran di depan Ukraina dan menjadi terkenal pada tahun lalu setelah mengunggah video yang direkam di dalam Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin.
“Kami akan mengalahkan semua orang, kami akan membunuh semua orang, kami akan merampok semua yang kami butuhkan. Seperti yang kami suka,” kata Tatarsky waktu itu.
Tatarsky memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram. Baru-baru ini, dia juga dan beberapa blogger militer lainnya mengkritik aspek kampanye Rusia di Ukraina.
Baca juga: AS Yakin Rusia Sedang Cari Senjata dari Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.