WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih mengatakan memiliki bukti baru bahwa Rusia melirik Korea Utara untuk senjata dan amunisi.
Tujuan Rusia tak lain adalah untuk perang di Ukraina.
AS menuduh Rusia berada dalam kesepakatan yang akan memberi Pyongyang makanan yang sangat dibutuhkan dan komoditas lain sebagai imbalannya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-401 Serangan Rusia ke Ukraina: Peringatan Perebutan Bucha, 6 Rudal Hantam Kharkiv
Ini adalah tuduhan terbaru bahwa Rusia , yang sangat membutuhkan persenjataan dan dibatasi oleh sanksi dan kontrol ekspor, beralih ke negara-negara seperti Korut untuk membantu melanjutkan perangnya yang telah berlangsung selama 13 bulan.
“Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan ini, Rusia akan menerima lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi dari Pyongyang,” kata juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, dilansir dari Guardian.
“Kami juga memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan bahwa Rusia menawarkan makanan Korea Utara dengan imbalan amunisi,” tambahnya.
Para ahli percaya situasi pangan di Korea Utara adalah yang terburuk di bawah pemerintahan Kim Jong-un selama 11 tahun.
Meski begitu, mereka tidak melihat tanda-tanda kelaparan atau kematian massal.
Kim telah berjanji untuk memperkuat kontrol negara atas pertanian dan mengambil serentetan langkah lain untuk meningkatkan produksi biji-bijian, media pemerintah Korea Utara melaporkan awal bulan ini.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bulan lalu bahwa intelijen AS menyarankan China mempertimbangkan untuk memberikan senjata dan amunisi ke Rusia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.