LONDON, KOMPAS.com - World Athletics telah memilih untuk melarang wanita transgender dari kompetisi olahraga wanita elite jika mereka mengalami apa yang disebut pubertas pria.
Ini jadi sebuah keputusan yang menurut badan pengatur telah diambil untuk melindungi masa depan kategori olahraga wanita.
Dilansir dari Guardian, berbicara setelah keputusan tersebut, yang mulai berlaku pada 31 Maret, presiden Atletik Dunia, Seb Coe, menerima bahwa keputusan tersebut berpotensi diperdebatkan.
Baca juga: [UNIK GLOBAL] Pria Transgender Hamil dan Melahirkan | Pembeli Keliru Bayar Rp 5,13 Juta
Tetapi dia mengatakan bahwa olahraga harusnya dipandu prinsip menyeluruh dari keadilan.
“Keputusan selalu sulit ketika melibatkan konflik kebutuhan dan hak antara kelompok yang berbeda, tetapi kami terus berpandangan bahwa kami harus menjaga keadilan bagi atlet putri di atas semua pertimbangan lainnya,” katanya.
“Kami percaya integritas kategori wanita dalam atletik adalah yang terpenting,” tambahnya.
Namun Coe juga menekankan bahwa dia akan membentuk kelompok kerja yang akan berkonsultasi dengan atlet transgender dan meninjau setiap penelitian baru yang muncul.
"Kami tentu tak akan mengatakan tidak untuk selamanya," katanya.
Olahraga semakin bergelut dengan masalah pelik partisipasi transgender dalam beberapa tahun terakhir, terutama ketika atlet angkat besi Selandia Baru Laurel Hubbard memenuhi syarat untuk Olimpiade Tokyo setelah melakukan transisi di usia 30-an.
Sejak Tokyo, sebagian besar olahraga telah memilih untuk mengizinkan wanita trans berkompetisi jika mereka menurunkan testosteron menjadi 5 nanomoles per liter selama 12 bulan.
Baca juga: Pria Transgender di India Hamil dan Melahirkan Bayi
Namun ilmu pengetahuan yang muncul menunjukkan bahwa wanita transgender mempertahankan keunggulan dalam kekuatan, daya tahan, kekuatan, kapasitas paru-paru, bahkan setelah menekan testosteron.
Hal ini membuat World Athletics mengusulkan batas testosteron yang lebih rendah setidaknya selama 24 bulan di bulan Januari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.