NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Donald Trump dihadang oleh petugas polisi Kota New York yang berpakaian anti huru hara.
Presiden Rusia Vladimir Putin berada di penjara berwarna abu-abu di balik jeruji sel beton yang remang-remang.
Gambar-gambar yang sangat detail dan sensasional telah membanjiri Twitter dan platform lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Meski Dukung ICC, Hongaria Tak Akan Tangkap Putin di Negaranya
Ini terkait berita bahwa Trump menghadapi kemungkinan tuntutan pidana dan Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin.
Tapi tidak ada visual yang nyata. Gambar-gambar dan sejumlah variasi yang berserakan di media sosial diproduksi menggunakan generator gambar yang semakin canggih dan dapat diakses secara luas.
Semuanya diberdayakan oleh kecerdasan buatan.
Dilansir dari Associated Press, pakar informasi yang salah memperingatkan bahwa gambar-gambar itu adalah pertanda dari realitas baru: gelombang foto dan video palsu membanjiri media sosial.
Hal ini lebih lanjut bisa mengaburkan fakta dan fiksi pada saat-saat penting bagi masyarakat.
“Itu memang menambah kebisingan selama peristiwa krisis. Itu juga meningkatkan tingkat sinisme,” kata Jevin West, seorang profesor di University of Washington di Seattle yang berfokus pada penyebaran informasi yang salah.
“Anda mulai kehilangan kepercayaan pada sistem dan informasi yang Anda peroleh," tambahnya.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Crazy Rich Dunia Berebut Manchester United | Trump Belum Ditangkap
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.