Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Pasifik Akan Masuk Jangkauan Tembak Rudal Korea Utara

Kompas.com - 20/02/2023, 11:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Adik perempuan Kim Jong Un yaitu Kim Yo Jong pada Senin (20/2/2023) memperingatkan, wilayah Pasifik akan masuk jangkauan tembak rudal Korea Utara.

Peringatannya dikeluarkan setelah Korea Selatan menyebutkan, Korut menembakkan dua rudal balistik pada Senin yang merupakan peluncuran kedua Pyongyang dalam 48 jam.

“Frekuensi menggunakan Pasifik sebagai jangkauan tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” katanya dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Pemerintah Korut KCNA.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan ICBM dari Perintah Dadakan, Mampu Serang Balik Secara Cepat

Dikutip dari kantor berita AFP, militer Korea Selatan mendeteksi peluncuran dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari daerah Sukchon di provinsi Pyongan Selatan antara pukul 07.00-07.11.

Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran tersebut. Kantor Perdana Menteri Fumio Kishida memperingatkan, Korea Utara diduga meluncurkan rudal balistik dan penjaga pantai mengeluarkan peringatan atas beberapa proyektil.

Korea Utara kemudian menyatakan, telah melepaskan dua tembakan menggunakan peluncur roket ganda 600mm ke Laut Timur, mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Peluncuran itu dilakukan kurang dari 48 jam setelah Pyongyang melakukan "latihan kejutan" dengan menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Sabtu (18/2/2023), yang disebut menunjukkan kemampuan Korut melakukan serangan balik nuklir fatal.

Baca juga:

Jepang mengatakan, ICBM pada Sabtu terbang selama 66 menit dan mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Sebagai tanggapan, Korsel dan Amerika Serikat mengadakan latihan udara bersama pada Minggu (19/2/2023) yang mengikutsertakan pembom strategis dan jet tempur siluman.

Korea Utara memberi tentaranya nilai sangat baik dalam melakukan latihan peluncuran mendadak pada Sabtu.

Akan tetapi, menurut analis Korea Selatan, jeda kira-kira sembilan jam antara perintah dan peluncuran tidak terlalu cepat.

Kim Yo Jong menolak kritik itu yang menurutnya upaya meremehkan kesiapan pasukan rudal DPRK (nama resmi Korea Utara).

Baca juga: Profil Kim Yo Jong, Calon Penerus Dinasti Kim jika Kim Jong Un Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com