MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi di Rusia, Olesya Krivtsova terpaksa absen dari sejumlah mata kuliah di kampusnya.
Pasalnya, mahasiswi berusia 20 tahun itu kini telah menjadi tahanan rumah. Di kakinya terpasang peranti elektronik sehingga polisi bisa memantau setiap gerak-geriknya.
Olesya ditangkap karena mengunggah konten-konten bernada antiperang di media sosial. Salah satunya terkait dengan ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dengan wilayah Krimea yang mereka aneksasi, pada Oktober 2022.
Baca juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina: Tentara Tewas Capai Ratusan Ribu
"Saya mengunggah Instagram story tentang jembatan itu, merefleksikan bagaimana orang-orang Ukraina senang dengan apa yang telah terjadi," kata Olesya kepada BBC
Dia juga membagikan unggahan temannya mengenai perang.
Dari situlah drama dimulai.
"Saya sedang menelepon ibu saya ketika mendengar pintu depan dibuka. Banyak polisi masuk. Mereka mengambil ponsel saya dan meneriaki saya untuk tengkurap di lantai," kenang Olesya.
Olesya dituduh membenarkan aksi terorisme dan mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia. Dia menghadapi ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Saya tidak pernah membayangkan ada orang yang bisa dipenjara begitu lama karena mengunggah sesuatu di internet," kata Olesya.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Rencanakan Insiden Nuklir lalu Salahkan Moskwa Jelang Pertemuan PBB
"Saya sudah melihat ada banyak vonis gila di Rusia, tetapi saya tidak terlalu memperhatikan dan tidak menyuarakannya," tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.