Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Rusia Terancam Penjara 10 Tahun, Kampanye Anti-perang di Instagram

Kompas.com - 20/02/2023, 10:16 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

"Seorang teman menunjukkan unggahan tentang saya dalam sebuah obrolan, tentang bagaimana saya menentang 'operasi militer khusus'. Sebagian besar orang dalam obrolan itu adalah mahasiswa sejarah. Mereka mendiskusikan apakah akan melaporkan saya ke pihak berwajib atau tidak," ujarnya.

BBC telah melihat kutipan dari obrolan grup itu.

Sebuah komentar menuduh Olesya telah menulis "unggahan provokatif dari seorang pecundang dan ekstremis. Ini tidak pantas dalam masa perang. Ini harus dihentikan sejak awal".

"Pertama mari kita coba untuk mendiskreditkannya. Kalau dia tidak mengerti, biarkan pihak keamanan yang menanganinya," ujar seseorang.

"Kecaman adalah tugas seorang patriot," tulis orang lain.

Belakangan, saat daftar saksi penuntut dibacakan di persidangan, Olesya mengenali nama-nama itu ruang obrolan para mahasiswa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-361 Serangan Rusia ke Ukraina: Latihan Perang di Kota Kecil | Menlu AS Peringatkan China

Sudah satu tahun sejak Kremlin meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina, istilah yang digunakan Putin untuk invasi besar-besaran ke negara tetangganya.

Dalam beberapa minggu setelah serangan itu, Putin menyerukan kepada masyarakat Rusia untuk memisahkan "patriot sejati dari sampah dan pengkhianat".

Sejak saat tu, bermunculan laporan-laporan khas era Uni Soviet terhadap orang-orang yang mengkritik perang di seluruh Rusia.

Laporan-laporan itu di antaranya berasal dari siswa yang melaporkan guru atau pekerja yang melaporkan rekan kerjanya.

Kritikan publik terhadap invasi -termasuk mengunggah ulang kritik orang lain—dianggap berbahaya.

Pemerintah Rusia mengharapkan dukungan penuh dan gigih untuk serangan di Ukraina.

Baca juga: Menlu AS Peringatkan Menlu China agar Tak Bantu Rusia di Ukraina

Apabila ada warga tidak mendukung serangan tersebut, setidaknya warga itu diharapkan untuk tetap bungkam. Jika nekad cuap-cuap, akan ada serangkaian hukum represif untuk menindak perbedaan pendapat itu.

Itu termasuk undang-undang yang melarang penyebaran "informasi palsu" tentang militer dan "mendiskreditkan" tentara.

Di Arkhangelsk, ada sebuah potret raksasa seorang tentara Rusia yang terbunuh di Ukraina. Pada potret itu dia tampak menatap kota dari sisi gedung apartemen sembilan lantai, disertai kalimat "Menjadi seorang pejuang berarti hidup selamanya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com