Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramzan Kadyrov Blak-blakan Ingin Bentuk Perusahaan Militer Swasta seperti Tentara Bayaran Grup Wagner

Kompas.com - 20/02/2023, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

GROZNY, KOMPAS.com – Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan, suatu hari nanti dia akan mendirikan perusahaan militer swasta sendiri seperti tentara bayaran Grup Wagner.

Minat tersebut disampaikan Kadyrov melalui unggahan di Telegram pada Minggu (19/2/2023), sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Grup Wagner yang saat ini ikut berperang di Ukraina, menurut Kadyrov, memperoleh hasil yang menakjubkan. Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan militer swasta semacam itu memang diperlukan.

Baca juga: Bos Tentara Bayaran Grup Wagner Ungkap Birokrasi Rusia Buruk, Bikin Laju Terhambat

“Kami dapat mengutarakan dengan yakin bahwa Wagner menunjukkan keberanian dalam istilah militer,” ucap Kadyrov.

“Dan memantik sejumlah diskusi mengenai apakah perusahaan-perusahaan militer swasta semacam itu diperlukan atau tidak,” sambung Kadyrov.

Kadyrov lantas menyebut nama bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, sebagai saingan di masa depan dalam hal perusahaan militer swasta.

“Ketika pengabdian saya untuk negara sudah usai, saya akan secara serius bersaing dengan saudara Yevgeny Prigozhin dan membuat perusahaan militer swasta. Saya pikir (rencana) itu akan berhasil,” tutur Kadyrov.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-354 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Pecat Tokoh Keamanan Senior, Wagner Kuasai Desa Krasna Hora

Al Jazeera melaporkan, Kadyrov dan Prigozhin masing-masing memimpin pasukan yang sebagian besar beroperasi secara independen dari komando militer Rusia dalam perang di Ukraina.

Kedua pria ini adalah sekutu setia dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Meski demikian, keduanya juga secara terbuka mengkritik kepemimpinan militer Rusia.

Bangkitnya kelompok tentara bayaran Grup Wagner di luar komando militer Rusia telah menyita perhatian dari sejumlah diplomat Barat.

Para diplomat Barat ini khawatir kelompok-kelompok semacam itu pada suatu hari dapat menimbulkan ancaman keamanan di Rusia.

Baca juga: Kepala Grup Wagner: Rusia Butuh Dua Tahun untuk Kuasai Ukraina

Sejauh ini, Grup Wagner telah memainkan peran penting dalam perang Rusia di Ukraina.

Pasukan tentara bayaran dari kelompok ini merupakan ujung tombak dari penyerbuang yang berlangsung selama berbulan-bulan di Kota Bakhmut, wilayah Donetsk.

Sementara itu, Prigozhin yang selama bertahun-tahun menyangkal berhubungan dengan Grup Wagner, belakangan sudah menyatakan secara blak-blakan posisinya di sana.

Sedangkan Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin sepertinya sudah bergerak menahan pengaruh politik Prigozhin yang makin menjadi-jadi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-353 Serangan Rusia ke Ukraina: Grup Wagner Prediksi Ukraina Timur Dikuasai dalam 2 Tahun

Kremlin sempat memerintahkan Prigozhin untuk berhenti menyampaikan kritiknya terhadap Kementerian Pertahanan Rusia secara terbuka di depan publik.

Kremlin juga meminta media-media pemerintah untuk berhenti menyebut nama Prigozhin dan kelompok tentara bayaran Grup Wagner.

Di satu sisi, Kadyrov menyatakan bahwa kelompok tentara bayaran semacam itu ternyata dibutuhkan dan diperlukan.

Baca juga: Tentara Bayaran Grup Wagner: Dituduh Penjahat Perang, tapi Dianggap Pahlawan oleh Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com