Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 08:01 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuding Chna sedang mempertimbangkan untuk menyuplai dukungan mematikan ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Hal itu disampaikan Blinken dalam program Face The Nation dari CBS pada Minggu (19/2/2023). Dia memperingatkan Beijing bahwa setiap pasokan senjata yang dipasok ke Rusia akan menyebabkan masalah serius.

“Kekhawatiran kami sekarang didasarkan pada informasi yang kami miliki bahwa mereka (China) sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan yang mematikan,” kata Blinken.

Baca juga: Menlu AS Peringatkan Menlu China agar Tak Bantu Rusia di Ukraina

Saat ditanya apa yang dimaksud dengan dukungan mematikan, Blinken menjawab semuanya yaitu mulai dari amunisi hingga senjata, sebagaimana dilansir AFP.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/2/2022), Blinken menghadiri Konferensi Keamanan Munich dan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Saat bertemu Wang, Blinken mengeluarkan ancaman bahwa jika Beijing memberikan dukungan atau bantuan kepada Rusia, maka China akan menerima konsekuensinya.

AFP melaporkan, pernyataan-pernyataan dari Blinken itu tampaknya menjadi salah satu peringatan paling jelas dari AS bahwa China mungkin siap membantu Rusia, melampaui dukungan politik atau diplomatik.

Baca juga: Tanggapan Rusia Usai AS Nyatakan Moskwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Ukraina

China juga dituding siap untuk membantu mempersenjatai Rusia dalam perang di Ukraina yang hampir genap berusia satu tahun.

Pernyataan keras dari Blinken juga muncul ketika hubungan Washington-Beijing semakin menegang usai insiden diduga balon mata-mata China yang ditembak jatuh jet tempur AS.

Tampil pada Minggu di ABC, Blinken menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Presiden China Xi Jinping sejak Maret 2022 agar tidak mengirim senjata ke Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-360 Serangan Rusia ke Ukraina: AS Nyatakan Moskwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Gempuran di Bakhmut

Menurut seorang sumber dari Pemerintah AS, sejak Biden mengeluarkan peringatan itu, China memilih untuk berhati-hati supaya tidak melanggar batas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Termasuk dengan menunda penjualan sistem senjata mematikan untuk digunakan di medan perang,” kata sumber tersebut yang enggan disebutkan identitasnya.

Seorang anggota Senat AS dari Partai Republik yang juga menghadiri Konferensi Keamanan Munich, Lindsey Graham, mengatakan bahwa China membuat kesalahan besar jika benar-benar menyuplai senjata ke Rusia.

Baca juga: AS Resmi Nyatakan Rusia Telah Lakukan Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Global
Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Global
Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Global
Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Global
Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Global
Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Global
Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Global
Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Global
Korea Utara Luncurkan Rudal, Warga Seoul Sempat Terima Peringatan Evakuasi

Korea Utara Luncurkan Rudal, Warga Seoul Sempat Terima Peringatan Evakuasi

Global
Media Asing: Pencabutan Larangan Ekspor Pasir Laut Indonesia Untungkan Singapura

Media Asing: Pencabutan Larangan Ekspor Pasir Laut Indonesia Untungkan Singapura

Global
Korut Luncurkan Satelit Luar Angkasa, Korsel dan Jepang Keluarkan Peringatan Evakuasi

Korut Luncurkan Satelit Luar Angkasa, Korsel dan Jepang Keluarkan Peringatan Evakuasi

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Besar ke Kyiv | Pesawat China C919 Terbang Perdana

[POPULER GLOBAL] Serangan Besar ke Kyiv | Pesawat China C919 Terbang Perdana

Global
Kosovo Bergejolak, NATO Terjunkan Pasukan Tambahan

Kosovo Bergejolak, NATO Terjunkan Pasukan Tambahan

Global
Bunuh 2 Pasien dengan Obat, Perawat Ini Dipenjara Seumur Hidup

Bunuh 2 Pasien dengan Obat, Perawat Ini Dipenjara Seumur Hidup

Global
Pesawat China C919 Terbang Komersial Perdana, Siap Saingi Airbus dan Boeing

Pesawat China C919 Terbang Komersial Perdana, Siap Saingi Airbus dan Boeing

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+