Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 08:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.comRusia menuding Ukraina merencanakan insiden nuklir di wilayahnya lalu menyalahkan Moskwa menjelang pertemuan PBB.

Tudingan tersebut disampaikan Kementerian Pertahananan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Minggu (19/2/2023).

Kementerian Pertahananan Rusia menyebutkan, beberapa bahan radioaktif telah ditransportasikan dari sebuah negara Eropa ke Ukraina.

Baca juga: Menlu AS Peringatkan Menlu China agar Tak Bantu Rusia di Ukraina

Kementerian tersebut menambahkan, Kyiv memulai provokasi skala besar, sebagaimana dilansir Reuters.

“Tujuan dari provokasi ini adalah untuk menuduh pasukan Rusia melancarkan serangan membabi buta terhadap fasilitas-fasilitas radioaktif yang berbahaya di Ukraina,” kata Kementerian Pertahananan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, plot serangan di fasilitas radiaktif tersebut akan memicu kebocoran bahan radioaktif dan kontaminasi.

Baca juga: Tanggapan Rusia Usai AS Nyatakan Moskwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Ukraina

Akan tetapi, tudingan yang diutarakan Kementerian Pertahanan Rusia itu tidak memberikan bukti-bukti yang jelas.

Sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari 2022, Moskwa kerap menuding Ukraina merencanakan operasi-operasi dengan senjata nonkonvensional, seperti bahan radioaktif atau senjata biologis.

Ukraina dan sekutunya berulangkali membantah tuduhan-tuduhan yang diutarakan oleh Rusia.

Kyiv dan Barat menyebut, tudingan itu merupakan upaya menyebarkan disinformasi dan menuduh Moskwa sendiri yang merencanakan insiden sebagai upaya menyalahkan Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-360 Serangan Rusia ke Ukraina: AS Nyatakan Moskwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Gempuran di Bakhmut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com