Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Wickremesinghe: Sri Lanka Akan Bangkrut sampai 2026

Kompas.com - 11/02/2023, 18:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Ranil Wickremesinghe pada Rabu (8/2/2023) mengatakan, Sri Lanka akan tetap bangkrut setidaknya selama tiga tahun ke depan sampai 2026.

Ranil Wickremesinghe menjabat sebagai presiden sejak tahun lalu saat puncak kerusuhan nasional yang dipicu kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan selama berbulan-bulan.

Dia kemudian berupaya memperbaiki situasi Sri Lanka bangkrut dengan menaikkan pajak dan bernegosiasi bersama kreditur internasional.

Baca juga: Meski Krisis dan Bangkrut, Sri Lanka Akan Gelar Pilkada pada Februari 2023

"Jika kita melanjutkan sesuai dengan rencana ini, kita dapat keluar dari kebangkrutan pada 2026," katanya dalam pidato di parlemen yang mendesak dukungan untuk reformasi ekonomi.

"Memperkenalkan kebijakan pajak baru adalah keputusan politik yang tidak populer. Ingat, saya di sini bukan untuk menjadi populer. Saya ingin membangun kembali negara ini dari krisis yang telah terjadi," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Wickremesinghe bulan lalu mengatakan, perekonomian Sri Lanka mungkin mengalami kontraksi hingga 11 persen pada tahun kalender terakhir, seiring cadangan devisa Sri Lanka mengering sehingga para pedagang tidak dapat mengimpor barang-barang pokok.

Namun, pada Rabu (8/2/2023) dia menyampaikan bahwa ekonomi negara akan kembali tumbuh pada akhir 2023, karena langkah-langkah pendapatan baru meningkatkan pundi-pundi pemerintah.

Baca juga:

Kenaikan pajak dan penghapusan subsidi bahan bakar serta listrik tidak disukai masyarakat Sri Lanka, yang sudah terpukul keras oleh krisis dan inflasi yang merajalela.

Pidato kebijakan Wickremesinghe berlangsung bersamaan dengan pemogokan serikat buruh besar-besaran. Pengawas lalu lintas udara, dokter, dan beberapa industri lainnya juga melakukan mogok kerja.

Presiden mengatakan, Sri Lanka sudah mencapai tahap akhir diskusi IMF untuk mendapatkan dana talangan (bailout) awal sebesar 2,9 miliar dollar AS (Rp 44 triliun).

Proses tersebut sempat tertunda oleh negosiasi restrukturisasi utang yang berlarut-larut dengan China dan kreditur besar lainnya.

Wickremesinghe turut mengemukakan, Sri Lanka sedang berdiskusi langsung dengan China tentang utangnya yang belum terbayar, tetapi sudah menerima tanggapan positif dari semua pihak dan sedang menuju kesepakatan akhir.

Baca juga: Kenapa Sri Lanka Krisis BBM dan Bangkrut? Begini Ceritanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com