Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengaku Bisa Tidur Nyenyak Usai Umumkan Mundur

Kompas.com - 20/01/2023, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengaku akhirnya bisa tidur nyenyak untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama setelah dia mengumumkan mundur dari jabatannya.

Sebelumnya, Ardern mengejutkan banyak pihak pada Kamis (19/1/2023) karena secara tiba-tiba mengumumkan akan mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Selandia Baru.

Dalam pengumumannya, Ardern mengaku bahwa dia sudah tidak punya tenaga lagi, sebagaimana dilansir The Straits Times.

Baca juga: Elite Politik Selandia Baru Yakin PM Ardern Mundur karena Ancaman dan Pelecehan

“Meskipun saya, tentu saja, diwarnai dengan kesedihan, saya tidak menyangsikan keputusan itu,” kata Ardern kepada Newshub pada Jumat (20/1/2023).

Perdana Menteri Selandia Baru yang menjabat sejak 2017 tersebut menambahkan bahwa dirima merasa lega.

Setelah Ardern mengumumkan pengunduran dirinya, beberapa wanita di Selandia Baru menyoroti cacian-cacian yang diterima Ardern selama kepemimpinannya sebagai perdana menteri.

“Jacinda telah menghadapi tingkat kebencian dan fitnah yang menurut pengalaman saya belum pernah terjadi sebelumnya di negara kami,” kata Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark pada Kamis.

Baca juga: Calon Kandidat Pengganti Jacinda Ardern Mulai Bermunculan

Para komentator politik sebelumnya jua ramai-ramai mengutuk pelecehan dan cacian yang bermunculan di media sosial yang semakin diarahkan ke Ardern sebelum pengunduran dirinya.

The Guardian melaporkan, cacian yang ditujukan terhadap Ardern meningkat hampir tiga kali lipat pada peride 2019 hingga 2021.

Seorang perempuan yang menduduki peringkat atas dalam politik lebih sering mendapat cacian daripada pria. Bahkan, cacian itu bisa lebih agresif.

Sebuah penelitian dari Universitas Princeton memperkirakan bahwa wanita di kantor politik lokal menjadi sasaran serangan 3,4 kali lebih banyak daripada rekan pria mereka.

Baca juga: Tekanan Unik di Balik Pengunduran Jacinda Ardern Jadi PM Selandia Baru

Di satu sisi, Ardern mundur tanpa penerus yang jelas dan Partai Buruh yang berkuasa sekarang berjuang untuk mencari penggantinya.

Anggota parlemen dari Partai Buruh akan memilih ketua partai pengganti Ardern pada Minggu (22/1/2023).

Ketua Partai Buruh yang terpilih akan secara otomatis menduduki jabatan Perdana Menteri Selandia Baru.

Untuk dapat memenangi kursi Ketua Partai Buruh, kandidat membutuhkan dua pertiga suara.

Jika tidak tercapai, kontestasi akan menjadi berlarut-larut hingga melibatkan anggota partai biasa dan serikat pekerja yang berafiliasi.

Baca juga: Sepak Terjang PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Ikon Inspiratif yang Akhirnya Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com