Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunduran Diri PM Selandia Baru Jacinda Ardern Kejutkan Banyak Pihak

Kompas.com - 19/01/2023, 10:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WELLINGTON, KOMPAS.com – Pengumuman Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang ingin mengundurkan diri mengejutkan banyak pihak.

Pada Kamis (19/1/2023), Ardern mengumumkan akan mundur dari jabatannya paling lambat awal Februari dan tidak ingin mencalonkan diri lagi.

Dalam pengumuman yang disiarkan televisi, sambil menahan air mata, Ardern mengatakan bahwa masa jabatannya selama lima setengah tahun adalah waktu yang sulit.

Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Ingin Mundur, Tak Mau Lanjut Periode Berikutnya

Komentator politik Ben Thomas mengatakan, pengumuman pengunduran diri Ardern adalah kejutan besar.

Pasalnya, hasil jajak pendapat menunjukkan Ardern masih dipercaya sebagai perdana menteri meskipun dukungan untuk Partai Buruh menurun.

Thomas menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada penerus Ardern yang jelas di Partai Buruh.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pun turut mengomentari pengunduiran diri Ardern dengan memujinya.

Baca juga: Selandia Baru Tak Wajibkan Pelancong China Tunjukkan Hasil Tes Negatif Covid-19

“Jacinda Ardern telah menunjukkan kepada dunia bagaimana memimpin dengan kecerdasan dan kekuatan,” kata Albanese, Kamis.

“Dia telah menunjukkan bahwa empati dan wawasan adalah kualitas kepemimpinan yang kuat,” sambung Albanese.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ardern, yang merupakan Pemimpin Partai Buruh, menyampaikan bahwa pemilihan umum Selandia Baru akan digelar pada 14 Oktober.

“Musim panas ini, saya berharap menemukan cara untuk mempersiapkan bukan hanya satu tahun lagi, tetapi periode lain - karena itulah yang dibutuhkan tahun ini,” kata Ardern yang disiarkan oleh televisi.

Ardern meyakini bahwa Partai Buruh Selandia Baru akan memenangi pemilihan umum mendatang.

Baca juga: Selandia Baru Sahkan UU Larang Kaum Muda Beli Rokok Seumur Hidup

Dia menambahkan bahwa pemungutan suara untuk memilih Pemimpin Partai Buruh berikutnya akan diadakan pada Minggu (22/1/2023).

“Saya tahu akan ada banyak diskusi setelah keputusan ini tentang apa yang disebut alasan nyata itu. Satu-satunya sudut menarik yang akan Anda temukan adalah bahwa setelah enam tahun menjalani beberapa tantangan besar, saya manusia,” ujar Ardern.

“Politikus adalah manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa, selama kami bisa, dan inilah saatnya. Dan bagi saya, inilah waktunya,” sambungnya.

Pemimpin Partai Buruh yang baru secara otomatis akan menjadi Perdana Menteri Selandia Baru menggantikan Ardern hingga pemilihan umum berikutnya.

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai Pemimpin Partai Buruh berikutnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Anak dalam Koper di Selandia Baru: Ibu Korban Jadi Tersangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com