Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Eksekusi Alireza Akbari dengan Cara Digantung, Dituduh Jadi Mata-mata Inggris

Kompas.com - 14/01/2023, 14:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran telah mengeksekusi warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari setelah menjatuhkan hukuman mati atas tuduhan mata-mata untuk Inggris.

Demikian dilaporkan kantor berita pengadilan Iran, Mizan pada Sabtu (14/1/2023).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly mengatakan pada Jumat (13/1/2023), bahwa Iran tidak boleh menindaklanjuti eksekusi Akbari.

Baca juga: Iran Gantung 2 Demonstran yang Dituding Telanjangi dan Bunuh Petugas

Inggris menggambarkan hukuman mati terhadap mantan wakil menteri pertahanan Iran itu bermotivasi politik dan menyerukan pembebasannya segera.

"Alireza Akbari, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan korupsi di bumi dan tindakan ekstensif terhadap keamanan internal dan eksternal negara melalui spionase untuk dinas intelijen pemerintah Inggris, telah dieksekusi," kata Mizan dalam sebuah tweet pada Sabtu.

Alireza Akbari dilaporkan dieksekusi dengan cara digantung.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Alireza Akbari dituduh telah menerima 1.805.000 euro, 265.000 pound, dan 50.000 dollar AS untuk kegiatan mata-mata.

Dalam rekaman audio yang disiarkan oleh BBC Persia pada Rabu (11/1/2023), Akbari berkata telah mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan setelah penyiksaan yang ekstensif.

Sementara itu, Media pemerintah Iran menyiarkan video pada Kamis (12/1/2023) yang menunjukkan bahwa Akbari berperan dalam pembunuhan tahun 2020 atas ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh.

Baca juga: AS Beri Sanksi Pemasok Drone Iran ke Rusia

Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam serangan di luar Teheran dan pihak berwenang menyalahkan Israel pada saat itu.

Dalam video tersebut, Akbari tidak mengaku terlibat dalam pembunuhan itu, namun mengatakan seorang agen Inggris telah meminta informasi tentang Fakhrizadeh.

Media pemerintah Iran sendiri sering menyiarkan pengakuan tersangka dalam kasus-kasus yang bermuatan politik.

Hubungan antara Inggris dan Iran telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena upaya untuk menghidupkan kembali pakta nuklir Iran tahun 2015 terhenti, di mana Inggris menjadi salah satu pihak.

Inggris juga mengkritik tindakan kekerasan Republik Islam terhadap protes anti-pemerintah, yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda Iran-Kurdi dalam tahanan pada bulan September.

Baca juga: Drone Iran Rupanya Berisi Sejumlah Komponen dari 13 Perusahaan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com