Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tangguhkan Visa Warga Jepang dan Korsel, Balas Aturan Wajib Tes Covid

Kompas.com - 12/01/2023, 15:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menangguhkan penerbitan visa jangka pendek untuk kedatangan warga dari Jepang dan Korea Selatan. China menegaskan akan membalas negara mana pun yang mewajibkan tes Covid-19 negatif bagi pelaku perjalanan dari China.

Minggu kemarin, China menghapuskan karantina wajib untuk kedatangan dari luar negeri dan mengizinkan perjalanan lanjutan melintasi perbatasannya dengan Hong Kong, sekaligus mengakhiri kebijakan rezim "nol-Covid" setelah aksi-aksi protes di berbagai kota.

Penularan Covid menyebar tanpa kendali di antara 1,4 miliar penduduknya, mendorong berbagai negara termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat untuk mewajibkan tes Covid-19 negatif bagi warga China yang hendak masuk ke negara-negara tersebut.

Baca juga: China Tangguhkan Visa Kunjungan bagi Warga Korea Selatan dan Jepang

Meskipun China memberlakukan syarat tes Covid serupa untuk semua kedatangan dari luar negeri, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyebut aturan bagi pelaku perjalanan asal China bersifat "diskriminatif", dan China tentunya akan mengambil "tindakan balasan".

Sebagai langkah pembalasan pertama, Kedubes China di Korea Selatan menangguhkan pemberian visa jangka pendek bagi warga Korea Selatan yang mau masuk ke negaranya.

Sebelumnya Kemenlu Korea Selatan mengatakan langkah untuk melakukan tes bagi pelaku perjalanan dari China berdasarkan pada bukti ilmiah dan obyektif.

Tak berselang lama, Kedubes China di Jepang juga mengumumkan langkah serupa yang berlaku mulai Selasa (10/1/2023).

Langkah ini diambil setelah Jepang memperketat aturan untuk pelaku perjalanan yang datang langsung dari China, dengan adanya syarat harus menunjukkan hasil negatif tes PCR yang dilakukan kurang dari 72 jam sebelum keberangkatan, serta tes negatif saat tiba di Jepang.

Jepang langsung mengajukan protes ke China karena China menangguhkan penerbitan visa bagi warga negaranya.

"Sangat disesalkan China telah membatasi penerbitan visa," katanya.

Mulai pekan lalu, pelaku perjalanan dari China, Hong Kong, dan Makau juga harus melakukan tes Covid-19 sebelum keberangkatan dan memberikan hasil negatif sebelum masuk Australia, yang berarti mungkin saja akan ada tindakan pembalasan dari China.

Baca juga: WHO Eropa: Lonjakan Covid-19 di China Bukan Ancaman Langsung, tapi...

China mengaku transparan dengan data Covid-19

Pemerintah China juga telah menghentikan penghitungan kasus penularan Covid, namun kasus kematian dilaporkan tidak mencapai lima kasus sehari, meski diragukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Amerika Serikat juga telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi mutasi virus di masa depan.

Namun China menganggap kritikan ini memiliki motif politik untuk menodai keberhasilannya dalam menangani pandemi Covid-19 dan mengatakan setiap mutasi di masa depan cenderung lebih cepat menular tapi kurang berbahaya.

"Sejak wabah itu, China bersikap terbuka dan transparan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com