Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Minta Warganya Keluar dari Afghanistan Secepat Mungkin Usai Serangan ISIS di Hotel Kabul

Kompas.com - 14/12/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah Beijing mengeluarkan peringatan untuk warga negara China di Afghanistan agar secepat mungkin keluar dari negara itu pasca serangan ISIS di Hotel Kabul.

Beijing pada Selasa (13/12/2022) mengaku "terkejut" oleh serangan mematikan di hotel Kabul, yang populer di kalangan pengunjung bisnis China, dan mengonfirmasi bahwa lima warga negaranya terluka.

"Serangan teror ini keji dan China sangat terkejut," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin di Beijing, mengingatkan warga negara China bahwa nasihat kementerian luar negeri adalah mengungsi dari Afghanistan secepat mungkin.

"Sejauh yang kami tahu, lima warga China terluka dalam serangan teroris itu, dan beberapa tentara dan polisi Afghanistan juga tewas," tambahnya sebagaimana dilansir dari AFP.

Baca juga: Hotel Kabul yang Populer di Kalangan Warga Negara China Diserang ISIS, Ada Ledakan dan Rentetan Tembakan

Pada Senin (12/12/2022), juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan hanya tiga penyerang yang tewas dalam serangan di Hotel Kabul Longan. Sementara dua orang asing terluka saat melarikan diri dari gedung itu.

Kepada AFP pada Selasa (13/12/2022), Mujahid kemudian mengatakan "beberapa" cedera lainnya mungkin telah dilaporkan.

Sedangkan LSM Darurat organisasi non-pemerintah Italia, yang mengoperasikan rumah sakit hanya satu kilometer dari lokasi ledakan, pada Senin (13/12/2022) mengatakan mereka menerima 21 korban, termasuk tiga orang yang datang dalam keadaan tewas.

Angka korban Taliban setelah insiden tersebut biasanya lebih rendah daripada yang dilaporkan oleh rumah sakit dan sumber independen lainnya.

Pada Selasa (13/12/2022), fasad hotel terlihat menghitam karena oleh api yang meletus selama penyerangan dan jendela gedung 10 lantai itu juga telah pecah.

"Saya mendengar suara ledakan dan tembakan keras. Tentu saja semua orang ketakutan," kata seorang pedagang di jalan yang berdekatan, meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Asap mengepul dari sebuah gedung hotel setelah ledakan dan tembakan di kota Kabul, Afghanistan, Senin, 12 Desember 2022. AP PHOTO Asap mengepul dari sebuah gedung hotel setelah ledakan dan tembakan di kota Kabul, Afghanistan, Senin, 12 Desember 2022.

Baca juga: Taliban Lakukan Eksekusi Publik Pertama sejak Mengambil Alih Afghanistan

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Hotel Kabul pada Senin (12/12/2022).

Mereka bahkan mempublikasikan foto dua pria yang dikatakan sebagai pelakunya.

Kelompok ekstremis itu juga mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di luar kedutaan Rusia pada September yang menewaskan dua staf, serta serangan terhadap misi diplomatik Pakistan bulan ini yang di Islamabad sebagai upaya pembunuhan terhadap duta besar.

Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan sejak pasukannya kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu.

Akan tetapi ledakan bom dan serangan seperti ini banyak terjadi, dan diklaim oleh cabang lokal dari kelompok ISIS.

Halaman:

Terkini Lainnya

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com