Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2022, 16:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Setidaknya tiga penyerang dibunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan, setelah mereka melepaskan tembakan ke hotel Kabul yang populer dengan warga negara China.

Orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan di dalam Hotel Kabul Longan bertingkat di Kabul tengah pada Senin (12/12/2022).

Saksi melaporkan beberapa ledakan dan beberapa letupan tembakan.

“Serangan itu berakhir tanpa ada orang asing yang tewas, meski dua dari mereka terluka saat mencoba melarikan diri dari serangan itu dengan melompat dari balkon hotel,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Taliban di Pakistan Batalkan Gencatan Senjata, Perintahkan Serangan di Seluruh Negeri

Rumah Sakit Darurat Kabul, dijalankan oleh organisasi nirlaba Italia di dekat hotel yang diserang di daerah Shahr-e-Naw, dilaporkan menerima 21 korban, 18 luka-luka dan tiga tewas saat tiba.

Kemudian pada Senin (12/12/2022), ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di saluran Telegramnya.

Kelompok itu mengatakan dua personelnya “menyerang sebuah hotel besar yang sering dikunjungi oleh diplomat dan pengusaha China di Kabul.

Mereka juga mengaku anggotanya meledakkan dua alat peledak yang disembunyikan di dalam dua tas,” salah satunya menargetkan pesta untuk tamu China dan yang lainnya menargetkan aula resepsi.

Saat penembakan berlanjut di dalam hotel, kebakaran terjadi di salah satu lantainya, kata sumber kepada kantor berita Reuters.

Baca juga: Taliban di Pakistan Batalkan Gencatan Senjata, Perintahkan Serangan di Seluruh Negeri

Sebuah video yang diunggah di Twitter oleh seorang jurnalis di Kabul, diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan asap mengepul keluar dari gedung.

“Serangan itu terjadi sekitar pukul 14:30 waktu setempat, orang-orang bersenjata menargetkan hotel tempat ‘orang biasa menginap’,” kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran, menambahkan bahwa pasukannya berusaha mengamankan daerah itu.

Penduduk di daerah itu mengatakan serangan itu dilakukan di sebuah bangunan tempat tinggal warga China dan orang asing lainnya.

Penembakan berlanjut setelah mereka mendengar ledakan dahsyat, kata penduduk setempat dilansir dari Al Jazeera.

Serangan itu terjadi sehari setelah duta besar China bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan untuk membahas masalah terkait keamanan dan utamanya pada keamanan kedutaannya.

Kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah China melaporkan bahwa serangan itu terjadi di dekat wisma tamu China dan kedutaan besarnya di Kabul memantau situasi dengan cermat.

Baca juga: Taliban Dilaporkan Bantu Qatar Bangun Stadion Piala Dunia

China, yang berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer dengan Afghanistan, belum secara resmi mengakui pemerintah Taliban tetapi merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan kehadiran diplomatik di sana.

Beberapa serangan pengeboman dan penembakan telah terjadi di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya telah diklaim oleh ISIL.

Taliban, yang merebut kekuasaan setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur pada Agustus 2021, mengatakan mereka fokus untuk mengamankan negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Global
Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Global
Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Global
[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Global
 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com