Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Maju Siap Ramaikan Panggung Politik AS

Kompas.com - 21/10/2022, 14:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: Steve Heman dari VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketika warga Amerika Serikat (AS) memberikan suara dalam pemilu paruh waktu pada 8 November mendatang, sebagian besar mungkin akan memilih kandidat dari Partai Demokrat atau Partai Republik.

Sedangkan sebagian surat suara sisanya kemungkinan akan mencakup kandidat dari apa yang disebut sebagai pihak ketiga, yang secara tradisional kurang berhasil dalam kancah perpolitikan AS.

Satu partai baru kini berharap dapat mengguncang sistem politik AS pada tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Teori Pemilu AS 2020 Curang Tingkatkan Seruan Kekerasan, Ada Rencana Pulihkan Trump?

Partai tersebut adalah “Forward Party” atau “Partai Maju”.

Partai Maju dipimpin oleh mantan calon presiden asal Partai Demokrat, mantan gubernur New Jersey dari Partai Republik, dan anggota faksi Republik di Kongres dari negara bagian Florida.

Setiap presiden AS sejak pertengahan abad ke-19 selalu berasal dari Partai Republik atau Partau Demokrat. Pengecualian terakhir adalah Millard Fillmore, presiden dari Partai Whig yang berkuasa antara tahun 1850-1853. Partai ini memiliki empat presiden di abad ke-19.

Belum ada kandidat dari pihak ketiga yang berhasil melangkah ke Kongres selama lebih dari 50 tahun.

Satu-satunya kandidat dari pihak ketiga terakhir yang berhasil adalah James L. Buckley dari Partai Konservatif New York, yang terpilih sebagai senator pada 1970.

Partai ketiga dalam dunia politik AS yang paling bertahan lama adalah Prohibition Party yang sejak tahun 1872 telah memiliki calon presiden tersendiri.

Baca juga: Save America PAC Trump Belum Pakai Dana untuk Biayai Audit Pemilu AS

Partai tersebut terkenal akan tujuannya untuk melarang peredaran minuman alkohol.

Sejumlah anggotanya memenangkan kursi legislator di negara bagian, gubernur, wali kota, dan satu kursi di Kongres, yaitu Charles Hiram Randall yang menjadi anggota DPR pada tahun 1915-1921.

Banyak partai yang lebih kecil memusatkan perhatian pada satu isu atau filosofi saja. Namun karena ingin setia pada tujuan mereka, partai-partai kecil ini seringkali gagal menarik suara yang cukup untuk membuat kandidat mereka terpilih.

“Mereka juga menentang sistem yang benar-benar bias, atau bisa dikatakan curang, terhadap kemampuan sejumlah partai yang lebih kecil untuk membuat banyak kemajuan. Kita tidak memiliki perwakilan yang proporsional di Amerika Serikat. Bahkan ketika kita mendapatkan 5 persen suara, tidak berarti kita mendapatkan 5 persen kursi,” ujar penulis dan aktivis demokrasi Micah Sifry.

Penulis buku “Spoiling for a Fight: Third-Party Politics in America” itu menjelaskan bahwa pada 2020, sekitar 2 juta orang memilih kandidat-kandidat partai kecil untuk DPR.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com