Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Iran Pasca-kematian Mahsa Amini Titik Kritis bagi Iran

Kompas.com - 28/09/2022, 12:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Demo yang mengguncang puluhan kota di Iran atas kematian Mahsa Amini setelah ditangkap polisi moral adalah titik kritis bagi Iran.

Hal tersebut disampaikan seorang jurnalis Iran yang berbasis di AS sekaligus aktivis hak-hak perempuan, Masih Alinejad, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/9/2022).

“Bagi Republik Islam (Iran), pembunuhan Mahsa Amini menjadi titik kritis karena wajib jilbab bukan hanya selembar kain kecil,” kata Alinejad kepada Reuters di New York City, AS.

Baca juga: Demo Kematian Mahsa Amini Dipuji sebagai Revolusi oleh dan untuk Perempuan Iran

“Ini seperti Tembok Berlin. Dan jika wanita Iran berhasil meruntuhkan tembok ini, Republik Islam (Iran) tidak akan ada,” sambung Alinejad.

Mahsa Amini ditangkap polisi moral pada 13 September di Teheran karena dituduh tidak menutupi kepalanya dengan benar.

Tiga hari kemudian, Mahsa Amini diumumkan meninggal setelah mengalami koma di rumah sakit.

Baca juga: UPDATE Demo Iran: Putri Mantan Presiden Rafsanjani Ditangkap

Pengumuman kematian Mahsa Amini langsung memicu demonstrasi besar yang berlangsung selama berhari-hari. Bentrokan antara pedemo dan pasukan keamanan Iran terjadi di beberapa tempat.

“Gerakan ini adalah hasil dari 40 tahun perjuangan perempuan,” kata Alinejad.

“Saya merinding karena ketika saya meluncurkan kampanye menentang wajib hijab, saya tidak pernah berpikir bahwa ini akan terjadi selama saya masih hidup,” sambung Alinejad.

Baca juga: Begini Kondisi Warga Iran Saat Internet Dibatasi

Alinejad memulai kampanye media sosial pada 2014, mendorong wanita di Iran untuk berbagi potret diri tanpa jilbab, yang kemudian dia bagikan di halaman Facebook-nya.

Kematian Amini telah menuai kecaman internasional yang luas. Sementara itu, Iran menuding adanya “musuh asing” yang menggerakkan aksi demo yang berujung kerusuhan.

Teheran menuduh AS dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Iran.

Baca juga: Demo Kematian Mahsa Amini di Iran Dipelopori Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com