Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starlink Elon Musk Disebut Tak Efektif Dipakai di Iran

Kompas.com - 27/09/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Miliarder Elon Musk akan mengaktifkan Starlink menyusul protes dan pembatasan internet yang sedang berlangsung di Iran.

Dilansir Al Jazeera, dia berjanji mengizinkan warga Iran yang terkena pembatasan internet untuk menggunakan jaringan internet satelitnya yang dioperasikan SpaceX.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan akan mendukung upaya Musk dengan mengurangi sanksinya terhadap Iran.

Baca juga: Situasi Gawat Kerusuhan Iran: Aparat Tak Ragu Tembak Jarak Dekat, Gambar Besar Khomeini Dirobohkan

AS mempromosikan penggunaan internet secara gratis itu dan mengeluarkan izin yang diperlukan untuk membuat proses itu berhasil.

Membawa internet ke Iran melalui tautan satelit bukanlah hal yang mustahil, tapi serangkaian tantangan serius membuatnya sangat tidak mungkin, setidaknya dalam jangka pendek.

Ada 10 malam protes sejauh ini, yang dimulai setelah seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi moral Iran setelah ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian konservatif negara itu.

Pihak berwenang belum merilis penghitungan resmi, tetapi protes telah tercatat di sebagian besar dari 31 provinsi Iran, dan puluhan diperkirakan telah tewas dengan ribuan ditangkap.

Baca juga: Lebih dari 75 Orang Dilaporkan Tewas dalam Kerusuhan Iran, 1.200 Ditangkap

Pejabat senior, termasuk Presiden Ebrahim Raisi, dan media pemerintah mengecam apa yang mereka sebut “kerusuhan” karena beberapa petugas polisi, pasukan keamanan, dan anggota pasukan paramiliter Basij tewas, dan properti publik rusak.

Ada juga dua demonstrasi pro-kemapanan pada pekan lalu, untuk melawan protes karena pihak berwenang juga menyalahkan kelompok "teroris" karena mencoba bekerja menuju tujuan pemisahan diri.

Mengutip “masalah keamanan”, pihak berwenang telah memperkenalkan pembatasan internet paling ketat di seluruh Iran sejak protes November 2019.

Baca juga: UPDATE Demo Iran Kematian Mahsa Amini, 76 Orang Tewas

Selain layanan berlangganan, terminal Starlink, yakni perangkat keras, diperlukan untuk terhubung.

Starlink dilaporkan telah mengirim lebih dari 15.000 terminal ke Ukraina, sekutu AS, setelah invasi Rusia pada Februari.

Kementerian luar negeri Iran pekan lalu menyebut pencabutan beberapa sanksi terkait internet oleh AS sebagai upaya untuk "melanggar kedaulatan Iran".

Mereka dikatakan akan mengambil tindakan segera.

Secara terpisah, pejabat Iran memblokir situs Starlink pada hari yang sama.

Agar Starlink berfungsi, ribuan terminal Starlink perlu diselundupkan ke Iran.

Ini mungkin akan menelan biaya jutaan dollar, yang akan dipandang Teheran sebagai risiko keamanan.

Baca juga: Hadis Najafi Tewas Ditembak 6 Peluru Saat Demo Iran Tak Pakai Jilbab

Kecuali SpaceX memutuskan untuk membuat langganannya gratis untuk orang Iran, banyak yang tidak akan mampu membelinya karena ekonomi negara yang memburuk.

Hal ini kian diperparah oleh sanksi AS yang telah memutus Iran dari sistem pembayaran internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera

Terkini Lainnya

Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Global
DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

Global
Jerman Akan Kirim Fregat 'Hamburg' untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Jerman Akan Kirim Fregat "Hamburg" untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Global
Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Global
Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Global
Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Global
Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Global
Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Global
Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Global
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Global
Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Global
Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Global
Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com