Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Klaim Kirim Serangan Besar, Ukraina Diminta Waspada Akan Langkah Tak Terduga Putin

Kompas.com - 13/09/2022, 21:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan "serangan besar-besaran" di semua garis depan di Ukraina pada Selasa (13/9/2022), setelah pasukan Kyiv membuat kemajuan dramatis dalam serangan balasan.

"Pasukan udara, roket dan artileri melakukan serangan besar-besaran terhadap unit angkatan bersenjata Ukraina di semua arah operasional," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pengarahan hariannya tentang konflik tersebut sebagaimana dilansir AFP.

Rusia telah menarik kembali pasukannya dari petak-petak di timur laut Ukraina, khususnya di wilayah Kharkiv, setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan kilat untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh pasukan Moskwa.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Sudah Kalah Jumlah, Hampir Seluruhnya Meninggalkan Kharkiv

Kementerian pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya meluncurkan serangan "presisi tinggi" ke posisi Ukraina, di sekitar Sloviansk dan Konstantinovka di wilayah Donetsk timur.

Pasukan Rusia di wilayah tersebut, yang sebagian dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskwa sejak 2014, telah melaporkan pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina selama beberapa hari terakhir.

“Hanya taktis”

Setelah merebut kembali ribuan kilometer persegi wilayah dan beberapa kota yang dikuasai Rusia, Kyiv mulai muncul mengendalikan medan perang, dengan beberapa pejabat Ukraina berbicara tentang kemungkinan kemenangan bagi tentara Presiden Volodymyr Zelensky yang didukung Barat.

"Ini akan seperti bola salju yang terus bergulir," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov penuh kemenangan pada Senin (12/9/2022). "Kita akan melihat mundurnya tentara paling kuat kedua di dunia."

Tetapi para ahli memperingatkan bahwa prediksi seperti itu mungkin terlalu dini.

Baca juga: Ukraina Disebut Buat Kemajuan Signifikan dalam Perang, Akan Menang?

Alexander Grinberg di Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem memprediksi pergerakan pasukan besar Rusia memang mungkin terjadi setelah kemundurannya, dan menyebut keberhasilan Ukraina baru-baru ini "spektakular, tetapi hanya taktis".

Ivan Klyszcz, di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri di Estonia, memperingatkan bahwa pasukan Ukraina tidak akan dapat mempertahankan serangan ofensifnya tanpa batas.

"Pasukan Ukraina harus memperkuat diri, terutama di sepanjang perbatasan dengan Rusia," katanya kepada AFP.

Pemimpin Rusia, sementara itu, menghadapi pilihan "terbatas", kata Klyszcz, sambil terus mengawasi opini publik di dalam negeri.

"Putin sejauh ini memilih untuk tidak memobilisasi wajib militer Rusia. Melakukan hal itu akan berisiko menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut karena tuntutan di dalam negeri akan tumbuh secara substansial," katanya.

Baca juga: Ukraina Rebut Wilayah Seluas Pulau Madura dari Rusia

"Pilihan untuk menarik semua pasukan Rusia juga berisiko, karena angkatan bersenjata dan penduduk mengharapkan semacam kemenangan."

Sementara itu, Putin mungkin hanya menunggu awal musim dingin, yang akan memperburuk "masalah sosial-ekonomi Kyiv", kata Alexander Khramchikhin, pakar militer independen Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com