Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-200 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balik Buat Moskwa Mundur, Kyiv Rebut 3.000 Km Persegi

Kompas.com - 12/09/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-200 pada Minggu (11/9/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-200, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Ukraina Mulai Berhasil Rebut Kembali Wilayah-wilayahnya dari Tangan Rusia

Pertempuran

Pasukan Ukraina terus mendorong ke utara di wilayah Kharkiv dan maju ke selatan dan timurnya.

Sebelumnya, serangan balasan pasukan Ukraina yang cepat membuat Rusia meninggalkan benteng utamanya di daerah itu.

Panglima Nagkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, pasukannya menekan ke selatan dan timur Ukraina.

Zaluzhnyi berujar, pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 3.000 Kilometer (Km) persegi bulan ini.

Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, pasukan Ukraina terus membuat keuntungan di wilayah Kharkiv selama 24 jam terakhir.

Baca juga: Ukraina Rebut Lagi 2.000 Km Wilayah dari Rusia, Hampir 4 Kali Luas Jakarta?

Kementerian Pertahanan Rusia memerintahkan pasukannya untuk meninggalkan daerah sekitar Kota Izium di Kharkiv.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengutip kepala administrator yang dipasang Rusia di wilayah yang dikuasai Rusia yang mengatakan kepada penduduk untuk mengungsi ke Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, pasukan Rusia menyerang posisi tentara Ukraina di wilayah Kharkiv dengan serangan presisi.

Kantor Kepresidenan Ukraina menyebutkan, 10 warga sipil tewas di wilayah Donetsk setelah serangan rudal Rusia dan serangan jarak jauh.

Baca juga: Rusia Lepas Kota Izium Ukraina, Kekalahan Terburuk sejak Mundur dari Kyiv

PLTN

PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia telah dihentikan sepenuhnya sebagai tindakan keamanan.

Langkah tersebut diambil setelah upaya pemulihan saluran listrik cadangan yang memungkinkan untuk menghubungkan pembangkit tersebut dengan jaringan listrik Ukraina.

IAEA mengonfirmasi pemulihan jalur, memungkinkan pembangkit untuk mengambil daya yang dibutuhkan untuk mendinginkan reaktornya dari jaringan.

Baca juga: Menlu Ukraina Sebut Pasukannya Terbukti Mampu Kalahkan Rusia

Diplomasi dan perdagangan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam konferensi yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Jerman bahwa Rusia melakukan segalanya untuk mematahkan tekad Ukraina dan Eropa pada musim dingin ini.

Inggris membantah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengeklaim bahwa hanya sebagian kecil biji-bijian yang diekspor dari Ukraina akan dikirim ke negara-negara miskin.

Rusia mengatakan, hanya 30 persen ekspor telah dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Baca juga: Ukraina Yakin Bisa Kalahkan Rusia, Hanya Butuh Lebih Banyak Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com