LONDON, KOMPAS.com - Raja Charles III kini memimpin Kerajaan Inggris setelah Ratu Elizabeth II wafat. Ia juga mengepalai 14 negara Persemakmuran.
Selama berabad-abad peran konstitusional raja berkembang, dari menandatangani surat resmi, menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan, membuka parlemen, hingga menyerahkan penghargaan.
Bagi Charles pekerjaannya tetap sama, tetapi apakah dia akan mengikuti jejak ibunya atau akankah ada perubahan dalam pemerintahan Kerajaan Inggris?
Baca juga: Ratu Elizabeth II Wafat, Pangeran Charles Naik Takhta Jadi Raja Charles III
Ini menjadi pertanyaan mengingat Putri Elizabeth baru berusia 25 tahun ketika menjadi Ratu Elizabeth II, sedangkan Charles sekarang berusia 73 tahun saat menjadi Raja. Pada umur itu biasanya orang akan pensiun.
Dikutip dari Sky News pada Jumat (9/9/2022), berikut adalah prediksi wujud Kerajaan Inggris di bawah kepemimpinan Raja Charles III.
Contohnya, selama menjadi ahli waris ia membantu kaum muda melalui Prince's Trust, membangun hubungan antaragama, memperjuangkan penyebab perubahan iklim, dan menjadi salah satu tokoh dunia paling disegani dalam masalah lingkungan.
Namun, dalam membagikan pandangannya, dia terkadang dituduh mengaburkan batas antara layanan publik dan campur tangan politik.
Pertarungan hukum panjang untuk merilis memo Laba-laba Hitam, surat yang dia tulis kepada menteri pemerintah, menimbulkan kritik bahwa dia melobi anggota parlemen dan dikhawatirkan akan menjadi "raja aktivis".
Seiring usianya yang menginjak kepala tujuh, Charles berusaha memadamkan tuduhan campur tangan dengan mengatakan, "Saya tidak sebodoh itu."
Sekarang dia akan mengadakan pertemuan mingguan dengan perdana menteri. Di pertemuan tersebut Raja Charles III memiliki hak untuk dikonsultasikan, didorong, dan diperingatkan.
Meski begitu, secara terbuka setiap kata-katanya akan dipantau untuk memastikan bahwa sebagai raja konstitusional Charles III tetap netral secara politik bahkan pada tujuan yang dia dukung sebagai Prince of Wales, gelar ketika menjadi putra mahkota.
Baca juga:
Raja Charles III kini mewarisi agenda itu dan akan terus menjalankan acara seremonial yang sibuk, program amal, dan kunjungan ke seluruh Inggris Raya.
Charles juga bakal semakin sering melakukan tur luar negeri atas nama Ratu, dan mengunjungi 14 negara Persemakmuran termasuk Kanada, Australia, dan Selandia Baru, karena dia secara otomatis menjadi kepala negara.