Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Salvador Tangkap 50.000 Tersangka Gangster Sejak Deklarasi Perang Lawan Geng

Kompas.com - 17/08/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TRT World

SAN SALVADOR, KOMPAS.com – El Salvador menangkap sekitar 50.000 tersangka gangster sejak Presiden El Salvador Nayib Bukele mendeklarasikan perang melawan geng pada Maret.

Pengumuman penangkapan tersebut disampaikan Direktur Polisi Sipil Nasional El Salvador Mauricio Arriaza, sebagaimana dilansir TRT World, Rabu (17/8/2022).

“Kami dapat memberi tahu rakyat El Salvador bahwa kami telah mencapai 50.000 penahanan yang tercatat selama periode darurat," kata Arriaza, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Presiden El Salvador Sebut 6.000 Anggota Geng Telah Ditangkap, Ancam Tak Kasih Makan di Penjara

Arriaza, Menteri Kehakiman Gustavo Villatoro, dan Menteri Pertahanan Rene Merino muncul di depan parlemen untuk meminta perpanjangan kekuasaan darurat.

Kekuasaan penangkapan dalam periode darurat diberlakukan pada Maret dan diperpanjang setiap bulannya.

Negara kecil di Amerika Tengah itu juga telah meningkatkan masa hukuman untuk keanggotaan geng sebesar lima kali lipat, hingga 45 tahun.

Guna menampung lebih banyak tahanan, Bukele memerintahkan pembangunan penjara raksasa untuk 40.000 gangster di daerah pedesaan di Tecoluca.

Baca juga: 62 Orang Tewas Akibat Konflik Geng, El Salvador Berlakukan Status Darurat Nasional

Penjara raksasa tersebut ditargetkan harus siap sebelum akhir tahun.

“Hasil dari rezim darurat sangat luar biasa, kami memiliki dampak yang kuat pada struktur teroris ini,” kata Villatoro pada Selasa dalam laporannya tentang tindakan keras geng.

Hampir 69 persen tahanan dituduh sebagai anggota geng Mara Salvatrucha (MS-13) yang terkenal kejam, diikuti oleh faksi Surenos dari geng Barrio sebesar 17,7 persen, dan faksi Revolucionarios dari Barrio sebesar 12,7 persen.

Kelompok hak asasi manusia mengecam penangkapan sewenang-wenang, termasuk anak di bawah umur, tanpa hubungan dengan geng.

Baca juga: El Salvador Umumkan Keadaan Darurat Setelah 62 Orang Lebih Tewas Terkait Aksi Geng

Dalam operasi yang berbeda, polisi dan tentara telah menyita lebih dari satu juta dollar AS serta 1.283 pucuk senjata.

Lebih dari 1.500 kendaraan, serta obat-obatan dan telepon seluler, juga telah disita.

Gelombang penahanan saat ini terjadi setelah peningkatan kejahatan kekerasan yang didorong oleh geng-geng kuat seperti MS-13 dan Barrio 18.

Geng-geng ini memiliki sekitar 70.000 anggota, kebanyakan dari mereka sekarang berada di balik jeruji besi, menurut pihak berwenang.

Baca juga: Wanita El Salvador yang Dipenjara 30 Tahun karena Aborsi, Dibebaskan Setelah 10 Tahun

Berita video "PBB Sebut Penangkapan Anggota Geng di El Salvador Memprihatinkan" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com