Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Promosi Senjata ke Sekutu: Semua Telah Diuji di Medan Pertempuran

Kompas.com - 15/08/2022, 21:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (15/8/2022) mempromosikan senjata Rusia kepada para sekutu asingnya dengan mengatakan semua telah diuji di medan pertempuran.

"Kami siap menawarkan kepada sekutu dan mitra jenis senjata paling modern, dari senjata ringan hingga kendaraan lapis baja dan artileri, pesawat tempur, serta dan kendaraan udara tak berawak (drone)," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada pembukaan forum militer di luar Moskwa.

Dia mengatakan senjata Rusia dihargai oleh para profesional militer karena keandalan, kualitas, dan yang paling penting memiliki efisiensi tinggi.

Baca juga: Putin Diyakini Sadar Bikin Kesalahan Rusia Serang Ukraina, tapi Tak Akan Mengakuinya

"Hampir semuanya telah digunakan dalam operasi tempur nyata lebih dari satu kali," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Putin juga memuji "banyak" sekutu Rusia karena negara itu semakin terisolasi sejak dimulainya intervensi militer di negara tetangga Ukraina.

AS dan Belgia telah memukul Moskwa dengan rentetan sanksi yang melumpuhkan, mendorong Putin untuk mencari pasar baru dan memperkuat hubungan dengan negara-negara di Afrika dan Asia.

"Kami sangat menghargai bahwa negara kami memiliki banyak sekutu, mitra, dan orang-orang yang berpikiran sama di berbagai benua. Ini adalah negara-negara yang tidak tunduk pada apa yang disebut hegemon," kata Putin.

Baca juga: Putin Janjikan Perluasan Hubungan Rusia dan Korea Utara ke Kim Jong Un

Dia menambahkan bahwa Rusia menghargai hubungan yang kuat secara historis, bersahabat, dan benar-benar saling percaya dengan negara-negara Amerika Latin, Asia, dan Afrika.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SPIRI), Rusia adalah pengekspor senjata terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Tetapi, kata mereka, dalam beberapa tahun terakhir angka ekspor senjata Rusia terus menurun.

Sementara itu, pendapat berbeda dikemukakan oleh Kepala perusahaan pertahanan Rusia Rostec, Sergei Chemezov.

Dia menyebut pada Senin bahwa tindakan militer Rusia di Ukraina tidak memengaruhi ekspor senjata negara.

"Tahun ini kami telah menandatangani kontrak dengan pelanggan asing senilai lebih dari 1 triliun rubel (sekitar 16 miliar dollar AS). Angka ini melebihi beberapa angka tahunan selama 10 tahun terakhir," kata Chemezov di forum seperti dikutip dari kantor berita Rusia.

Baca juga: Sebut Putin Fasis Pembunuh, Jurnalis Rusia Terancam Dibui 10 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com