Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Klaim 40.000 Tentara Rusia Tewas di Medan Perang

Kompas.com - 23/07/2022, 09:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Sebanyak 40.000 tentara Rusia disebut tewas di medan perang dalam invasi ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (22/7/2022).

Dalam konferensi pers virtual untuk media asing yang turut dihadiri Kompas.com, Kuleba juga menyebutkan klaim beberapa pencapaian Ukraina di medan perang.

"Ini hari ke-149 agresi militer Rusia skala penuh di Ukraina, di jantung Eropa. Walau Rusia kehilangan hampir 40.000 tentara, Presiden (Vladimir) Putin terus mencoba menghancurkan Ukraina dengan kekuatan militer," kata Kuleba.

Baca juga: Rusia Masukkan 5 Negara Lagi dalam Daftar Negara Tak Bersahabat

Ia menambahkan, Putin justru terus mengerahkan lebih banyak pasukannya ke medan perang Ukraina vs Rusia.

Sebaliknya, masih menurut Kuleba, Ukraina dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky terus berjuang demi kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.

Tangkapan layar dari video konferensi pers virtual Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (22/7/2022).YOUTUBE UkraineMFA Tangkapan layar dari video konferensi pers virtual Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (22/7/2022).
"Tak seorang pun di dunia mengira kami bisa selamat dari serangan militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II."

"Tapi terlepas dari segala rintangan, kami dapat melakukannya. Dalam lima bulan, kami telah membebaskan lebih dari ribuan warga di kota, (tetapi) lebih dari 2.000 orang masih di (wilayah) yang diduduki Rusia," papar Kuleba.

Baca juga:

Menlu Ukraina tersebut juga memahami bahwa negaranya membayar harga yang sangat mahal untuk mempertahankan kedaulatan dan kebebasannya.

"Tapi kita tahu bahwa kehilangan mereka harganya akan jauh lebih tinggi."

Di konferensi pers virtual tentang perang Rusia-Ukraina terkini, Kuleba turut memaparkan perkembangan negosiasi damai dan kembali mendesak negara-negara Barat segera mengirim senjata berat yang diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com