MADRID, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menjanjikan lebih banyak pasukan, pesawat tempur, dan kapal perang Amerika untuk Eropa pada Rabu (29/6/2022).
Dilansir Reuters, ini dilakukan ketika NATO menyetujui penguatan terbesar pencegahnya sejak Perang Dingin sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Komitmen Biden di KTT Madrid "untuk mempertahankan setiap inci wilayah sekutu" datang ketika aliansi militer yang dipimpin AS juga menggerakkan rencana baru untuk memperkuat negara-negara Baltik dan Polandia terhadap serangan Rusia di masa depan.
Baca juga: Sekjen NATO Sebut Rusia Ancaman No 1 bagi Aliansi, Bagaimana dengan China?
Dengan lebih banyak pasukan Jerman, Inggris, dan sekutu lainnya yang waspada untuk dikerahkan ke timur, Amerika Serikat juga menambah 100.000 personel yang sudah berada di Eropa.
AS mengirim lebih banyak kapal perang ke Spanyol, pesawat ke Inggris, senjata yang telah ditempatkan sebelumnya ke Baltik dan banyak lagi tentara ke Rumania.
Kami bersungguh-sungguh ketika kami mengatakan serangan terhadap satu adalah serangan terhadap semua,” kata Biden.
Baca juga: Sekjen NATO Berharap Swedia dan Finlandia Segera jadi Anggota
Namun, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengecilkan ancaman konfrontasi bersenjata jangka pendek antara NATO dan Rusia.
"Tidak ada risiko eskalasi militer. Kita harus siap, tetapi tidak ada risiko," katanya.
Baltik awalnya mencari pangkalan NATO permanen dan sebanyak sepuluh kali lipat peningkatan kehadiran pasukan NATO dari sekitar 5.000 tentara multinasional sebelum invasi Ukraina, serta menambahkan pertahanan udara dan laut.
Apa yang disepakati NATO pada hari Rabu kurang dari itu, tetapi itu berarti lebih banyak pasukan sekutu di Estonia, Latvia dan Lituania.
Akan ada lebih banyak peralatan, senjata dan amunisi yang dikirim ke wilayah tersebut, dan menyiapkan sistem bala bantuan cepat.
Baca juga: Sempat Tentang Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Kenapa Turkiye Berubah Pikiran?
Para pemimpin NATO juga setuju untuk bergerak dengan menempatkan lebih dari 300.000 tentara pada kesiapan yang lebih tinggi.
Di masa lalu, aliansi mengandalkan pasukan yang jauh lebih sedikit, sekitar 40.000, untuk menjadi yang pertama dalam antrean untuk menanggapi setiap serangan Rusia atau krisis lainnya.
"Perang Presiden (Vladimir) Putin melawan Ukraina telah menghancurkan perdamaian di Eropa dan telah menciptakan krisis keamanan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers.
Baca juga: NATO Tempatkan 300.000 Tentara dalam Siaga Tinggi, Hadapi Ancaman Rusia
"NATO telah merespons dengan kekuatan dan persatuan."
Amerika Serikat juga akan membuat markas tentara permanen baru di Polandia, yang segera disambut presiden Polandia Andrzej Duda, karena Warsawa telah lama mencari pangkalan militer permanen AS di tanahnya.
"Ini adalah fakta yang sangat memperkuat keselamatan kami ... dalam situasi sulit yang kami hadapi," kata Duda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.