Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tentang Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Kenapa Turkiye Berubah Pikiran?

Kompas.com - 29/06/2022, 15:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

ANKARA, KOMPAS.com - Anggota NATO Turkiye telah setuju untuk mendukung keanggotaan aliansi Swedia dan Finlandia, setelah sebelumnya menentang tawaran negara-negara Nordik untuk bergabung.

Turkiye marah dengan apa yang dilihatnya sebagai kesediaan mereka untuk menjadi tuan rumah bagi militan Kurdi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-125 Serangan Rusia ke Ukraina, Turkiye Akhirnya Setuju Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Oligarki Rusia Menentang Invasi

Adapun tanpa dukungan Turkiye, Swedia dan Finlandia tidak dapat bergabung dengan NATO.

Rusia sangat menentang kedua negara itu bergabung dan telah menggunakan perluasan aliansi militer defensif Barat sebagai dalih untuk perang di Ukraina.

Tetapi invasi Rusia ke Ukraina yang berkepanjangan memiliki efek sebaliknya.

Kini dengan persetujuan dari semua anggota aliansi pertahanan itu kedua negara Nordik itu dapat dipastikan untuk bergabung dengan NATO.

Jalan itu terbuka setelah Menteri Luar Negeri dari tiga negara (Turkiye, Finlandia dan Swedia) menandatangani pakta keamanan bersama yang membahas keprihatinan Ankara.

Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan Swedia setuju untuk meningkatkan tindakannya pada permintaan ekstradisi Turkiye terhadap tersangka militan.

Kedua negara Nordik juga akan mencabut pembatasan penjualan senjata ke Turkiye, katanya sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (29/6/2022).

Baca juga: NATO Tempatkan 300.000 Tentara dalam Siaga Tinggi, Hadapi Ancaman Rusia

Presiden Finlandia Niinisto mengatakan ketiga negara menandatangani nota bersama "untuk memberikan dukungan penuh mereka terhadap ancaman keamanan satu sama lain".

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan itu adalah "langkah yang sangat penting bagi NATO".

Kantor Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya "mendapatkan apa yang diinginkannya" dari Swedia dan Finlandia.

Kedua negara Nordik mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan NATO pada Mei, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Stoltenberg sempat mengindikasikan bahwa proses keanggotaan bisa bergerak "sangat cepat", karena mereka sudah berbagi hubungan dekat dengan aliansi.

Tapi itu tidak terjadi karena anggota NATO, Turkiye, menuduh kedua negara melindungi militan Kurdi dan mengatakan mereka tidak akan mendukung keanggotaan mereka. Sementara setiap peluasan NATO harus disetujui oleh semua 30 anggota.

Baca juga: Korut Tuduh AS Ciptakan NATO Asia demi Gulingkan Kim Jong Un

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com