Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Indonesia Diduga Bunuh 8 Penyu Hijau yang Hampir Punah di Australia

Kompas.com - 21/06/2022, 11:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BROOME, KOMPAS.com - Muncul kekhawatiran bahwa nelayan asal Indonesia membunuh dan memakan penyu hijau yang diburu di perairan Australia Barat, dengan pihak berwenang mengukuhkan delapan penyu hijau ditemukan dengan perut terbuka dan telurnya diambil.

Penyu hijau tersebut ditemukan di dua pulau terpencil di sebelah barat perairan Broome, oleh patroli yang dilakukan Departemen Konservasi (DBCA).

Dalam pernyataannya, departemen tersebut mengatakan rangka penyu yang ditinggal tersebut "tampaknya disebabkan oleh ulah manusia yang membelah tubuh binatang tersebut untuk mengambil telurnya."

Baca juga: Gara-gara Foto Makan Penyu, Twitter Dubes Australia Diserang Netizen

"Penemuan bangkai penyu ini mengkhawatirkan dari sisi ilmu pengetahuan, karena hilangnya penyu dari populasi yang sudah kecil akan menyebabkan menurunnya pasokan genetik binatang tersebut," kata departemen itu.

"Pakar penyu dan badan pemerintah sepakat bahwa nelayan Indonesia yang bertanggung jawab, melihat lokasinya yang terpencil dan metode pembunuhannya."

Penyu hijau masuk dalam golongan binatang yang terancam punah sehingga terlarang untuk membunuh mereka.ABC REGIONAL/ERIN PARKE via ABC INDONESIA Penyu hijau masuk dalam golongan binatang yang terancam punah sehingga terlarang untuk membunuh mereka.
Penemuan menyedihkan ini terjadi di saat tingginya angka nelayan asal Indonesia yang memasuki perairan Australia secara ilegal dalam 20 tahun terakhir.

"Menemukan penyu secara kebetulan"

Bangkai penyu tersebut ditemukan di pantai di pulau Scott Reef dan Browse Island, yang terletak beberapa ratus kilometer dari Pantai Kimberley di Australia Barat.

Professor James Fox dari Australian National University yang sudah mempelajari mengenai perilaku nelayan Indonesia selama 40 tahun terakhir mengatakan pembunuhan penyu ini adalah hal yang tidak biasanya terjadi.

Bangkai penyu hijau ditemukan di Scott Reef dan Browse Island.ABC GRAPHICS via ABC INDONESIA Bangkai penyu hijau ditemukan di Scott Reef dan Browse Island.
"Bila perut penyu tersebut dibelah dan telurnya diambil, besar kemungkinan menurut saya dilakukan nelayan Indonesia," katanya.

"Telur penyu adalah hal yang mereka cari dan mereka sukai.

"Saya menduga penyu tersebut ditemukan secara kebetulan oleh nelayan yang sebelumnya tidak pernah berlayar sampai ke sana."

Penemuan penyu yang diburu ketika hendak bertelur di pantai tersebut menimbulkan kekhawatiran para ilmuwan karena penyu hijau masuk dalam kategori binatang yang hampir punah dan hanya bertelur di beberapa pulau terpencil di Australia.

Baca juga:

Kepada ABC, Departemen Konservasi mengatakan hanya ada sekitar 500 penyu hijau di sekitar Browse Island dan Scott Reef, menjadikan mereka kelompok penyu hijau paling kecil yang ada di Australia.

Data menunjukkan peningkatan kedatangan perahu gelap

Insiden ini muncul di saat angka resmi dari Pemerintah Australia menunjukkan peningkatan kegiatan penangkapan ikan ilegal di perairan Australia dalam 18 bulan terakhir.

Peter Venslovas dari Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA) mengatakan sudah terjadi peningkatan pemergokan perahu dan kapal ikan asing sepanjang tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com