KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-112, dengan biaya manusia dari perang tercatat merenggut hidup hampir dua pertiga anak-anak di Ukraina.
Pejabat PBB pun menyebut perang itu sebagai "krisis hak-hak anak". Ukraina mengatakan 313 anak telah tewas dan 579 terluka di tengah perang.
Sementara Direktur Eropa dan Asia Tengah untuk UNICEF mengatakan jumlah sekolah yang rusak kemungkinan mencapai ribuan, dan hanya sekitar 25 persen sekolah di Ukraina yang beroperasi.
Pertempuran untuk Severodonetsk Luhansk sekarang menjadi pertarungan terbesar di Ukraina, dengan para pembelanya mencoba untuk mengusir serangan gencar Rusia di kota-kota kembar di timur.
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan gudang amunisi untuk senjata yang ditransfer oleh NATO, serta senjata dan peralatan militer yang dikirim dari AS dan negara-negara Eropa di beberapa stasiun kereta api.
Akan tetapi, Rusia melarang wartawan Inggris, termasuk koresponden dari Guardian, dan tokoh industri pertahanan memasuki negara itu.
Kremlin menyebutnya sebagai tanggapan terhadap sanksi barat, dan tekanan pada outlet media yang dikelola negara di luar negeri.
Berikut peristiwa penting yang berhasil dihimpun dalam rangkuman hari ke-112 serangan Rusia ke Ukraina.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan sokongan senjata dan amunisi baru senilai 1 miliar dollar AS untuk Ukraina, setelah menegaskan kembali dukungan Washington untuk Kyiv melawan invasi Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
Paket itu mencakup lebih banyak artileri, sistem pertahanan anti-kapal pesisir dan amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih yang sudah digunakan Ukraina.
Dia membuat pengumumannya setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak sekutu untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Kyiv mengatakan negara itu kalah senjata dan meminta sekutu Barat untuk bantuan militer yang lebih besar.
"Kami tidak boleh menyerah dan kami tidak boleh kehilangan tenaga. Taruhannya terlalu tinggi. Ukraina menghadapi momen penting di medan perang," kata Austin pada pertemuan di Brussel dengan sekitar 50 negara mendukung Ukraina.
Baca juga: Sekjen NATO Desak Negara Barat Pasok Lebih Banyak Senjata Berat untuk Ukraina
Presiden China Xi Jinping meyakinkan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin tentang dukungan Beijing untuk Moskwa pada "kedaulatan dan keamanan" selama panggilan telepon, menurut media pemerintah.
China "bersedia untuk terus menawarkan dukungan timbal balik (kepada Rusia) pada isu-isu yang menyangkut kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan," lapor penyiar negara China CCTV mengutip pernyataan Xi.
China telah menolak untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, dan dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kyiv.