Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Estonia ke Para Pemimpin Dunia: Setop Telepon Putin Biar Rasakan Isolasi Sesungguhnya

Kompas.com - 17/05/2022, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TALINN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mendesak para pemimpin dunia untuk berhenti menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pasalnya, kata dia, masih adanya perhatian internasional memuat Putin tidak benar-benar merasakan isolasi.

Dalam sebuah wawancara dengan EURACTIV pada Senin (16/5/2022), Kallas berpendapat, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, Putin merasa menjadi pusat perhatian karena semua orang ingin berbicara dengannya.

Baca juga: Wajah-wajah Figur Publik Ini Dicuri oleh Akun Medsos Palsu untuk Dukung Vladimir Putin

“Saya merasa bahwa jika semua orang terus-menerus meneleponnya, dia (Putin) tidak mendapatkan pesan bahwa dia terisolasi. Jadi jika kita ingin menyampaikan pesan bahwa sebenarnya 'Anda terisolasi', jangan panggil dia, tidak ada gunanya,” kata Kallas, dillansir dari Russia Today (RT).

Dia menyebut percakapan telepon dengan Presiden Putin tidak pernah membuahkan hasil.

“Saya tidak melihat hasil apa pun, karena setelah semua pembicaraan ini, (insiden) Bucha terjadi, (insiden) Irpin terjadi. Kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi,” tambah Kallas, merujuk pada dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Barat kepada Rusia dan yang dibantah keras oleh Moskwa.

Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas berbicara kepada media saat tiba menjelang KTT G7 di Brussel pada 24 Maret 2022. ARIS OIKONOMOU Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas berbicara kepada media saat tiba menjelang KTT G7 di Brussel pada 24 Maret 2022.

Ditanya apakah hubungan diplomatik antara Barat dan Rusia harus tetap terbuka, Kallas menegaskan kembali bahwa dirinya melihat tidak ada gunanya untuk berbicara dengan Presiden Putin.

Selama 2,5 bulan terakhir, Presiden Perancis Emmanuel Macron diketahui menjadi pemimpin dunia yang paling sering berbicara dengan Putin.

Baca juga: Putin pada Presiden Finlandia: Ikut NATO akan Jadi Kesalahan

Beberapa percakapan telepon mereka bahkan dilaporkan berlangsung selama lebih dari 2 jam.

Sementara, pada awal bulan ini, Presiden Rusia diketahui telah berbicara dengan timpalannya dari Finlandia Sauli Niinisto dan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Pada akhir April, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sempat mengunjungi Moskwa dan Kyiv dalam upaya untuk meredakan situasi.

Tanggapan Rusia

Pejabat Rusia telah seringkali mengungkapkan bahwa dunia tidak terbatas pada negara-negara Barat yang "tidak ramah".

Pada awal April, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bahwa tidak ada ruang hampa atau isolasi lengkap untuk Rusia, secara teknologi tidak mungkin di dunia modern, dan dunia jauh lebih besar daripada Eropa.

“Rusia sendiri jauh lebih besar dari Eropa,” ungkap dia.

Baca juga: McDonalds Resmi Jual 850 Restorannya di Rusia

Rusia diketahui telah menyerang negara Ukraina sejak 24 Februari. Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Di sisi lain, Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Barat menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina dengan menjatuhkan sanksi keras, termasuk terhadap Putin secara pribadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com