Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM Estonia ke Para Pemimpin Dunia: Setop Telepon Putin Biar Rasakan Isolasi Sesungguhnya

TALINN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mendesak para pemimpin dunia untuk berhenti menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pasalnya, kata dia, masih adanya perhatian internasional memuat Putin tidak benar-benar merasakan isolasi.

Dalam sebuah wawancara dengan EURACTIV pada Senin (16/5/2022), Kallas berpendapat, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, Putin merasa menjadi pusat perhatian karena semua orang ingin berbicara dengannya.

“Saya merasa bahwa jika semua orang terus-menerus meneleponnya, dia (Putin) tidak mendapatkan pesan bahwa dia terisolasi. Jadi jika kita ingin menyampaikan pesan bahwa sebenarnya 'Anda terisolasi', jangan panggil dia, tidak ada gunanya,” kata Kallas, dillansir dari Russia Today (RT).

Dia menyebut percakapan telepon dengan Presiden Putin tidak pernah membuahkan hasil.

“Saya tidak melihat hasil apa pun, karena setelah semua pembicaraan ini, (insiden) Bucha terjadi, (insiden) Irpin terjadi. Kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi,” tambah Kallas, merujuk pada dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Barat kepada Rusia dan yang dibantah keras oleh Moskwa.

Ditanya apakah hubungan diplomatik antara Barat dan Rusia harus tetap terbuka, Kallas menegaskan kembali bahwa dirinya melihat tidak ada gunanya untuk berbicara dengan Presiden Putin.

Selama 2,5 bulan terakhir, Presiden Perancis Emmanuel Macron diketahui menjadi pemimpin dunia yang paling sering berbicara dengan Putin.

Beberapa percakapan telepon mereka bahkan dilaporkan berlangsung selama lebih dari 2 jam.

Sementara, pada awal bulan ini, Presiden Rusia diketahui telah berbicara dengan timpalannya dari Finlandia Sauli Niinisto dan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Pada akhir April, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sempat mengunjungi Moskwa dan Kyiv dalam upaya untuk meredakan situasi.

Tanggapan Rusia

Pejabat Rusia telah seringkali mengungkapkan bahwa dunia tidak terbatas pada negara-negara Barat yang "tidak ramah".

Pada awal April, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bahwa tidak ada ruang hampa atau isolasi lengkap untuk Rusia, secara teknologi tidak mungkin di dunia modern, dan dunia jauh lebih besar daripada Eropa.

“Rusia sendiri jauh lebih besar dari Eropa,” ungkap dia.

Rusia diketahui telah menyerang negara Ukraina sejak 24 Februari. Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Di sisi lain, Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Barat menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina dengan menjatuhkan sanksi keras, termasuk terhadap Putin secara pribadi. 

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/17/180200170/pm-estonia-ke-para-pemimpin-dunia--setop-telepon-putin-biar-rasakan

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke