Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penggalian Makam Firaun Tutankhamun 100 Tahun Lalu dan Sayatan Pertama yang Membedahnya

Kompas.com - 17/05/2022, 16:30 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LUXOR, KOMPAS.com - Makam Firaun Mesir kuno Tutankhamun di Luxor adalah salah satu penemuan paling terkenal dalam arkeologi modern.

Pameran baru di Perpustakaan Bodleian Universitas Oxford--Tutankhamun: Excavating the Archives--memperingati 100 tahun penemuan oleh Egiptologis Inggris, Howard Carter dan timnya.

Foto-foto dengan pencahayaan dramatis yang diambil oleh fotografer Harry Burton, beserta surat, rencana, gambar, dan buku harian dari arsip Carter memberi perspektif baru pada kisah penggalian makam yang berlangsung selama 10 tahun.

Baca juga: Misteri Kutukan Makam Firaun, Disebut Bisa Celaka Jika Nekat Membukanya

Makam sang Firaun merupakan makam raja Mesir kuno pertama yang diangkat dalam keadaan utuh.

Bukti-bukti tersebut juga menantang persepsi banyak orang yang selama ini memandang Carter sebagai pahlawan tunggal, sekaligus menyoroti kontribusi banyak pekerja terampil dari Mesir yang kerap diabaikan.

HARRY BURTON/GRIFFITH INSTITUTE, OXFORD UNIVERSITY via BBC INDONESIA Penggalian makam Firaun Tutankhamun.
Seorang anak laki-laki Mesir yang tidak disebutkan namanya mengenakan kalung permata yang diambil dari peti mati di dalam makam Tutankhamun. Potret ini bak menyatukan Mesir kuno dan modern.

Beberapa orang kemudian mengaku sebagai bocah itu, termasuk Hussein Abd el-Rassul dari Gurna, yang membantu tim Carter--tetapi belum ada yang diverifikasi.

HARRY BURTON/GRIFFITH INSTITUTE, OXFORD UNIVERSITY via BBC INDONESIA Penggalian makam Firaun Tutankhamun.
Foto ini adalah salah satu dari rangkaian foto yang mendapat panggung utama di pameran. Potret ini menunjukkan dua mandor dan seorang anak laki-laki dengan hati-hati membongkar dinding partisi untuk membuka ruang makam.

Empat mandor Mesir--Ahmed Gerigar, Gad Hassan, Hussein Abu Awad dan Hussein Ahmed Said--disebut namanya dan mendapat ucapan terima kasih oleh Carter dalam publikasinya.

Namun, tidak mungkin untuk mengidentifikasi mereka di antara para pekerja dalam gambar.

Penggalian makam Firaun Tutankhamun.HARRY BURTON/GRIFFITH INSTITUTE, OXFORD UNIVERSITY via BBC INDONESIA Penggalian makam Firaun Tutankhamun.
Dr Daniela Rosenow, seorang Egiptologis yang ikut mengkurasi pameran, mengatakan bahwa Carter merekrut lebih dari 50 pekerja lokal. Lalu ada pula puluhan pekerja lainnya yang direkrut, termasuk anak-anak, di lokasi.

Baca juga:

Meskipun nama-nama mereka tidak dicatat, kata Dr Rosenow, gambar-gambar tersebut menantang stereotipe kolonial tentang penemu tunggal.

"Melalui foto-foto ini kita dapat melihat kontribusi penting (warga Mesir) dan itu memperjelas bahwa yang kita miliki di sini hanyalah satu bagian dari cerita."

HARRY BURTON/GRIFFITH INSTITUTE, OXFORD UNIVERSITY via BBC INDONESIA Penggalian makam Firaun Tutankhamun.
Gambar yang diambil secara sengaja dan dramatis ini menunjukkan tim Carter membuka pintu kuil berlapis emas.

Carter berjongkok, sementara asistennya, Arthur Callender, dan seorang warga Mesir yang tidak dikenal berdiri di atasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com