Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Selidiki Kematian 5 Anak Terkait Hepatitis Misterius, Yakin Bukan karena Vaksin Covid-19

Kompas.com - 07/05/2022, 07:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pada Jumat (6/5/2022), sedang menyelidiki 109 kasus anak-anak terkait hepatitis misterius, termasuk lima kematian yang dilaporkan.

"Penyelidik baik di sini (AS) maupun di luar negeri dan di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk menentukan penyebabnya," kata Wakil Direktur Penyakit Menular untuk CDC, Jay Butler, dilansir dari AFP.

CDC melaporkan 90 persen persen kasus hepatitis akut yang ditemukan pada anak-anak melibatkan rawat inap, dengan 14 persen membutuhkan transplantasi hati. Mayoritas dapat pulih sepenuhnya.

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak Menurut Dokter Singapura

CDC mengeluarkan peringatan kesehatan pekan lalu yang memberi tahu dokter dan otoritas kesehatan masyarakat untuk waspada terhadap kasus serupa, dan mulai memeriksa riwayat kasus hingga 1 Oktober 2021.

Lebih dari separuh kasus dinyatakan positif adenovirus 41, virus yang biasanya dikaitkan dengan gastroenteritis, tetapi bukan hepatitis pada anak-anak yang sehat.

"Karena ada tautan ke adenovirus, saya akan menyebutnya sebagai virus teratas dalam daftar virus penting," kata Butler.

"Tetapi kami tidak tahu apakah adenovirus itu sendiri yang menyebabkan kasus, atau apakah ada reaksi kekebalan terhadap jenis adenovirus ini," jelas dia.

Butler mengatakan, faktor lingkungan juga sedang diperiksa oleh CDC, seperti keberadaan hewan di dalam rumah, serta apakah patogen lain, seperti Covid-19, mungkin berperan dalam perkembangan hepatitis misterius pada anak.

Baca juga: Hepatitis Akut pada Anak, Kenapa disebut Penyakit Misterius dan Berbeda dengan Tipe yang Sudah Ada?

Kasus adenovirus bisa jadi baru mucul setelah lockdown Covid-19 menghentikan penyebarannya selama beberapa tahun, atau adenovirus mungkin telah berevolusi menjadi jenis yang lebih baru dan lebih berbahaya.

Tetapi, CDC mengatakan tidak percaya vaksinasi Covid-19 yang harus disalahkan.

Sembilan kasus di Alabama yang diselidiki secara mendalam adalah di antara anak-anak dengan usia rata-rata 2 tahun, terlalu muda untuk vaksinasi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com