JENEWA, KOMPAS.com - Sedikitnya 228 dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) dari 20 negara, kata organisasi PBB itu pada Selasa (3/5/2022).
"Sampai 1 Mei, setidaknya 228 dugaan kasus (hepatitis akut pada anak) dilaporkan ke WHO dari 20 negara, dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki," kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada wartawan di Jenewa, dikutip dari AFP.
Sebagian besar kasus berasal dari Eropa tetapi ada juga di Amerika, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara, lanjutnya.
Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Menyebar ke Asia dan Kanada
WHO kali pertama mendapat laporan kasus hepatitis akut misterius yang tidak diketahui asalnya pada 5 April, dengan 10 kasus di Skotlandia yang terdeteksi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Lebih dari 100 kasus hepatitis akut pada anak kini tercatat di Inggris.
Beberapa kasus hepatitis akut ini menyebabkan gagal hati dan membutuhkan transplantasi. Setidaknya satu anak diketahui telah meninggal.
Banyak kasus hepatitis akut misterius ini berupa penyakit kuning, dan gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, diare, dan muntah.
"Belum diketahui apakah ada peningkatan kasus hepatitis, atau peningkatan kesadaran kasus hepatitis yang terjadi pada tingkat yang diharapkan tetapi tidak terdeteksi," kata WHO di situsnya.
Baca juga: WHO: Kasus Hepatitis Akut pada Anak Melonjak di Eropa dan AS, Setidaknya Satu Meninggal
"Sementara adenovirus adalah hipotesis yang mungkin, penyelidikan sedang berlangsung untuk penyebabnya."
Adenovirus umumnya diketahui menyebabkan gejala pernapasan, konjungtivitis, atau gangguan pencernaan.
Setelah penemuan 169 kasus pertama, WHO mengatakan bahwa virus umum yang menyebabkan hepatitis akut misterius ini (virus hepatitis A, B, C, D dan E) tidak terdeteksi di satu pun dari semua kasus itu.
Baca juga: Adenovirus Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-anak di Sejumlah Negara