Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak Menurut Dokter Singapura

Kompas.com - 06/05/2022, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pekan lalu, seorang anak laki-laki berusia 10 bulan di Singapura ditemukan mengidap hepatitis akut dengan penyebab yang tidak diketahui atau masih misterius.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) memberi tahu publik tentang kasus tersebut dalam sebuah pernyataan pada 30 April.

MOH kemudian mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan apakah kasus itu serupa dengan yang terjadi pada wabah global baru-baru ini.

Baca juga: Hepatitis Akut pada Anak, Kenapa disebut Penyakit Misterius dan Berbeda dengan Tipe yang Sudah Ada?

Secara global, lebih dari 200 kasus hepatitis akut dengan penyebab yang tidak diketahui telah dilaporkan pada anak-anak di 17 negara.

MOH menambahkan bahwa mereka sedang memantau situasi dengan cermat dan telah memberi tahu semua praktisi medis untuk waspada terhadap anak-anak kecil yang menunjukkan tanda dan gejala hepatitis misterius.

"Penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan apakah kasus tersebut memiliki presentasi yang mirip dengan kasus hepatitis akut yang penyebabnya tidak diketahui yang dilaporkan secara internasional dan oleh Organisasi Kesehatan Dunia," kata MOH.

Berikut ini adalah keterangan mengenai gejala, penyebab, dan cara mencegah hepatitis akut pada anak dari para ahli di Singapura yang dapat disimak:

Seberapa harus khawatir orang tua terhadap hepatitis akut?

Dilansir dari Channel NewsAsia (CNA), Kepala Layanan Gastroenterologi, Hepatologi, dan Nutrisi di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH) Singapura, Dr Chiou Fang Kuan, menyampaikan, sebaliknya para orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda hepatitis dan mencari perhatian medis jika khawatir anak-anak mereka mengidap penyakit tersebut.

Baca juga: Adenovirus Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-anak di Sejumlah Negara

Dr Nancy Tan dari Klinik Bayi dan Anak SBCC di Mount Elizabeth Novena, Singpura, mengatakan bahwa orang tua harus waspada dan tahu tentang apa yang harus diperhatikan, tetapi tidak perlu "terlalu khawatir" karena jumlah kasusnya tidak tinggi.

Namun, mengingat bahwa ada empat kematian, termasuk tiga yang dilaporkan di Indonesia dalam wabah global dan 17 kasus memerlukan transplantasi, Dr Ang Ai Tin, Konsultan Dokter Anak di Thomson Pediatric Centre, berpendapat kasus hepatitis akut sebaiknya "menjadi perhatian".

Gejala hepatitis akut pada anak

Dr Tan yang terlatih dalam gastroenterologi anak, hepatologi, dan nutrisi menyebut, gejala hepatitis akut pada anak-anak yang kini belum diketahui penyebabnya secara pasti itu tidak spesifik.

Menurut dia, gejalanya bisa termasuk:

  1. Sakit perut
  2. Diare
  3. Muntah

“Namun, tanda yang paling penting adalah penyakit kuning (menguningnya bagian putih mata),” katanya.

Baca juga: 228 Dugaan Kasus Hepatitis Akut Misterius pada Anak Dilaporkan ke WHO dari 20 Negara

Gejala hepatitis lainnya termasuk urine gelap, pucat, kotoran berwarna abu-abu, kulit gatal dan nyeri otot atau sendi, menurut para dokter.

Dr Chan Si Min, kepala departemen penyakit menular pediatrik di Institut Medis Anak Universitas Nasional Khoo Teck Puat, Singapura mencatat bahwa kasus hepatitis akut yang saat ini sedang diselidiki terutama menyerang anak-anak muda yang sehat di bawah 10 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com