Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Sempat Terhenti, Rusia Mulai Serang Lagi Ibu Kota Kyiv, Ini yang Terjadi

Kompas.com - 14/03/2022, 16:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Rusia kembali menyerang Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Senin (14/3/2022).

Rusia telah menggempur kota-kota di Ukraina, tapi serangan itu sempat terhenti di Kyiv.

Ini terjadi setelah Rusia dianggap gagal dalam apa yang diyakini negara-negara Barat sebagai rencana awal untuk melakukan serangan kilat di Ibu Kota.

Baca juga: Pasukan Rusia Berkumpul Lagi di Dekat Kyiv, Dikhawatirkan Bersiap untuk Serangan Baru

Namun, pada Jumat (11/3/2022), gambar satelit dari Maxar Technologies menunjukkan bahwa pasukan Rusia yang menyerang Kyiv telah berkumpul kembali di barat laut Ibu Kota Negara itu.

Pada saat yang sama, Inggris memperingatkan bahwa Rusia bisa merencanakan serangan ke Kyiv dalam beberapa hari ke depan.

Ada korban tewas dalam serangan terbaru di Kyiv

Layanan Darurat Ukraina melaporkan pada Senin, serangan udara Rusia yang mengenai sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Kyiv menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.

"Pada pukul 07.40 (05.40 GMT) mayat satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Obolon," kata Layanan Darurat Ukraina, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Layanan Darurat Ukraina sempat melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah 2 orang.

Tapi, mereka kemudian merevisi data tersebut.

Baca juga: Instagram Mulai Tak Bisa Lagi Diakses di Rusia

Dalam pernyataan terbaru, Layanan Darurat Ukraina mengatakan bahwa ada satu orang yang meninggal dunia akibat serangan Rusia. Sedangkan, 3 orang harus dirawat di rumah sakit dan 9 orang dirawat di tempat kejadian.

Pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan mereka di daerah perkotaan di Ukraina lebih dari dua minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke negara itu pada 24 Februari.

Rusia mengatakan tidak menargetkan warga sipil, tetapi Ukraina telah melaporkan ratusan kematian non-pejuang.

Pada Senin ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah memperbarui seruannya kepada NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang menyusul serangan di dekat kota barat Lviv.

"Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO, di rumah warga NATO," kata Zelensky dalam sebuah rekaman video.

Baca juga: Zelensky: Berlakukan Zona Larangan Terbang atau Roket Rusia Akan Jatuh di Tanah NATO!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com