Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Fast Food, Berawal dari Romawi Kuno, Berkembang dengan Gaya Amerika

Kompas.com - 14/01/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Cepat dalam penyajian. Nikmat disantap panas-panas. Inilah sensasi saat menyantap makanan cepat saji.

Memiliki banyak gerai di seluruh dunia, fenomena makanan cepat saji alias fast food identik dengan Amerika.

Namun siapa sangka, sejarah fast food sesungguhnya berasal dari era Romawi Kuno.

Baca juga: 7 Cara Makan Fast Food agar Tetap Sehat, Perhatikan Batas Konsumsinya

Dilansir berbagai sumber, saat itu, muncul banyak pedagang kaki lima yang menjual makanan.

Ini dikhususkan sebagai santapan orang-orang yang tak punya dapur di rumahnya.

Lalu, pada abad pertengahan, makanan cepat dan murah banyak tersedia di kota-kota besar di Eropa, termasuk London dan Paris.

Meski begitu, fenomena fast food baru benar-benar besar tatkala munculnya sejumlah restoran di AS.

Restoran fast food pertama kali berdiri di pada tahun 1912. Pelanggan memesan secara otomatis menggunakan koin, dan dengan cepat dilayani.

Baca juga: Apakah Fast Food dan Junk Food Berbeda?

Restoran cepat saji pertama adalah White Castle. Berdiri pada 1916, dengan menu hamburger.

Tahun 1919, Roy W Allen dan Frank Wright mendirikan A&W. Mereka menerapkan layanan drive true untuk pertama kalinya di Sacramento, California.

Tahun 1923, mereka mulai menjual sistem franchise yang menyediakan hamburger, kentang goreng dan hotdog.

Tahun 1960, A&W tersebar di 2000 tempat dan memiliki 1200 restoran hingga saat ini.

Baca juga: 4 Bahaya Makan Fast Food Terlalu Sering Menurut Ahli Gizi

Industri fast food berkembang pesat di tahun 1950-an.

White Castle, McDonald's, A&W Root Beer dan Howard Johnson's jadi penguasa pasar.

Istilah makanan fast food juga diabadikan di Amerika lewat kamus Merriam-Webster pada tahun 1951.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com