Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hong Kong Tangkap 6 Pekerja Media Pro-Demokrasi Stand News

Kompas.com - 29/12/2021, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong menggerebek kantor media lokal Stand News dan menangkap enam anggota staf di sana, Rabu (29/12/2021).

Penangkapan itu didasarkan oleh dakwaan adanya "publikasi yang menghasut".

Diberitakan Kantor Berita AFP, Rabu, lebih dari 200 petugas dikerahkan untuk menggeledah kantor Stand News dengan izin pengadilan untuk menyita materi jurnalistik.

Baca juga: Tiga Monumen Pembantaian Tiananmen di Hong Kong Dihilangkan

Polisi Hong Kong juga membenarkan adanya penangkapan terhadap enam orang staf.

Reporter AFP melihat Pemimpin Redaksi Stand News, Patrick Lam telah dibawa dengan tangan diborgol ke dalam gedung kantor.

Sementara, sesaat sebelum fajar, Stand News melakukan siaran langsung lewat Facebook, menayangkan tindakan polisi keamanan nasional Hong Kong yang berada di luar pintu rumah Editor Stand News, Ronson Chan.

Dalam video singkat itu, petugas terlihat memberi tahu Chan bahwa mereka memiliki surat perintah untuk menyelidiki tuduhan "konspirasi untuk menerbitkan publikasi hasutan" di bawah undang-undang era kolonial Inggris.

Rumah Chan digeledah, tetapi dia tidak ditangkap.

Stand News adalah perusahaan media Hong Kong kedua yang ditargetkan oleh pihak berwenang untuk digeledah setelah Apple Daily.

Apple Daily telah ditutup pada Juni 2021 setelah asetnya dibekukan di bawah undang-undang keamanan nasional.

Polisi Hong Kong juga menangkap mantan pemimpin redaksi Stand News, Chung Pui-kuen dan menggeledah kediamannya.

Baca juga: Aturan “Khusus Patriot Diberlakukan China, Pemilu Hong Kong Catat Rekor Terendah Partisipasi Publik

Menurut laporan media setempat, empat mantan anggota dewan Stand News juga turut ditangkap polisi, termasuk bintang pop Hong Kong Denise Ho, pengacara Margaret Ng, Christine Fang, dan Chow Tat-chi.

Hong Kong sebenarnya telah lama menjadi pusat media regional. Namun, peringkat kebebasan pers telah jatuh dalam beberapa tahun terakhir karena Beijing menegaskan kontrol yang lebih besar atas kota tersebut.

Seperti diketahui, Pemerintah China mengesahkan Undang-undang Keamanan Nasional di Hong Kong pada Juni 2020 lalu, yang dapat menghukum terorisme, kolusi dengan kekuatan asing, subversi, dan pemisahan diri.

Hukuman bisa mencapai penjara seumur hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com