Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75.000 Orang Meninggal, Oktober Bulan Paling Mematikan dalam Pandemi Covid-19 Rusia

Kompas.com - 06/12/2021, 16:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Badan statistik federal Rusia, Rosstat, pada Jumat (3/12/2021) mengatakan, hampir 75.000 orang meninggal karena Covid-19 di Rusia pada Oktober, menjadikannya bulan paling mematikan dalam pandemi corona di Rusia.

Rosstat juga melaporkan, total kematian sejak Rusia mencatat kasus pertamanya mencapai lebih dari 520.000, terburuk ketiga di dunia di belakang Amerika Serikat dan Brasil.

Penghitungan Rosstat jauh lebih tinggi daripada situs web resmi pemerintah yang melacak pandemi, yang mengatakan total kematian pasien Covid adalah 278.857.

Baca juga: Kematian Harian Covid-19 Rusia Lampaui 1.000 Jiwa untuk Pertama Kalinya

Angka-angka itu hanya memperhitungkan kematian ketika virus corona ditetapkan sebagai penyebab utama kematian setelah otopsi.

Namun, Rosstat menerbitkan angka-angka itu dengan definisi yang lebih luas untuk kematian yang terkait Covid-19.

Baru sekitar 40 persen orang Rusia yang divaksinasi penuh, meskipun sudah ada permohonan berulang kali dari pihak berwenang Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Upaya tersebut kian berat setelah hasil survei secara konsisten menunjukkan sebagian besar penduduk Rusia tidak mau divaksin.

Rusia pada Agustus 2020 menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona, Sputnik V, yang sejak itu disetujui untuk digunakan di puluhan negara.

Setelah lockdown ketat pertama pada 2020, para pejabat Moskwa sebagian besar menahan diri untuk tidak menerapkan pembatasan baru, dan sebagai gantinya bergantung pada penyuntikan vaksin untuk melindungi ekonomi yang sedang berjuang bangkit.

Namun, pada Oktober, bulan paling mematikan di Rusia, Putin memerintahkan cuti berbayar selama seminggu secara nasional untuk mengekang kasus, dan Moskwa mengumumkan penutupan layanan yang tidak esensial selama 11 hari.

Baca juga: Covid-19 Rusia Terus Memburuk, Putin Umumkan “Masa Tidak Bekerja” Berbayar Selama Seminggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com