Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Varian Omicron, AS Akan Perketat Kedatangan Luar Negeri, Ini Kebijakannya

Kompas.com - 03/12/2021, 07:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

AS, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) akan memperketat kedatangan luar negeri dalam upaya membendung penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Kebijakannya adalah AS akan mewajibakan setiap pendatang untuk memberikan hasil tes negatif Covid-19 yang diambil dalam waktu 24 jam sebelum keberangkatan ke AS.

Kebijakan ini berbeda dengan sebelumnya yang memperbolehkan pendatang melakukan tes Covid-19 tiga hari sebelum keberangkatan ke AS.

Baca juga: 3 Negara Dekat Indonesia yang Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron

Menurut pernyataan resmi dari Gedung Putih, pembatasan baru ini kemungkinan akan diumumkan pada awal minggu depan sebagaimana dilansir dari Independent, Jumat (3/12/2021).

Aturan yang diperbaharui rencananya akan diberlakukan untuk semua penumpang yang tiba di AS, baik itu warga negara AS maupun bukan.

Bahkan mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap pun harus mematuhi kebijakan ini.

Pelancong internasional saat ini hanya diizinkan masuk ke Amerika Serikat jika mereka telah menerima rangkaian lengkap vaksin Covid-19 yang disetujui.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Amerika telah menemukan kasus varian Omicron pertamanya pada Rabu (1/12/2921).

Kasus ini berasal dari seseorang di California. Orang itu adalah pelancong yang kembali dari Afrika Selatan pada 22 November 2021, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Rencana untuk memperketat kedatangan luar negeri di AS ini menunjukkan kekhawatiran yang berkembang tentang varian Omicron.

Baca juga: Dubes RI di Afsel: Antrean Vaksinasi Panjang akibat Varian Omicron, tapi Tetap Tenang

Di mana, varian virus corona yang pertama kali didokumentasikan oleh para peneliti di Afrika Selatan ini dilaporkan bisa dengan mudah menular dan kurang rentan terhadap vaksin yang ada.

Bahkan kini kasus Covid-19 varian Omicron dilaporkan telah terdeteksi di lebih dari 20 negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Singapura, dan India.

Para ahli mengatakan mungkin perlu berminggu-minggu sebelum mereka cukup tahu tentang varian Omicron untuk menilai seberapa mudah penyebarannya atau apakah itu dapat menghindari vaksin yang ada.

Sementara itu, negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan pembatasan perjalanan dan pasar saham telah jatuh.

Juru bicara CDC, Jason McDonald, mengatakan bahwa pemberlakukan tes negatif Covid-19 dalam sehari sebelum keberangkatan, bukan tiga hari akan memperkuat protokol yang sudah kuat di Amerika Serikat bagi pelancong internasional, termasuk persyaratan bahwa mereka harus sepenuhnya divaksinasi.

Baca juga: Korsel Laporkan Kasus Covid-19 Harian Tertinggi, Waspadai Varian Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com