Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI di Afsel: Antrean Vaksinasi Panjang akibat Varian Omicron, tapi Tetap Tenang

Kompas.com - 02/12/2021, 20:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Suasana keseharian di Afrika Selatan, negara pertama yang melaporkan varian virus corona Omicron, cukup tenang dan tidak terlihat kepanikan. Tapi penemuan varian baru tersebut mendorong warga untuk mendapatkan vaksin Covid.

Hal itu disampaikan Salman Alfarisi, duta besar RI untuk Afrika Selatan, dalam wawancara dengan wartawan BBC News Indonesia, Mohamad Susilo.

"Warga di sini menanggapinya dengan hati-hati tapi tidak ada rush belanja kebutuhan sehari-hari, karena (status pandemi) tetap level satu (seperti sebelum penemuan Omicron). Masih tetap tenang," ungkap Salman.

Baca juga: Varian Omicron dengan Cepat Mendominasi Kasus Covid-19 di Afrika Selatan

"Saya juga melihat di beberapa pusat vaksinasi, antrean cukup panjang," imbuh Salman.

Ia mengatakan saat ini pemerintah menggalakkan vaksinasi, dan di sejumlah tempat vaksinasi menjadi satu kewajiban.

"Misalnya di beberapa universitas, mahasiswa, tenaga pengajar dan pegawai di kampus harus wajib melakukan vaksinasi. Beberapa perusahaan juga mewajibkan vaksinasi," kata Salman.

Selain itu, pemerintah Afrika Selatan tengah mengintensifkan pula booster atau pemberian vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dan pendidik.

Sebelum penemuan Omicron, kasus harian di Afrika Selatan di kisaran ratusan. Namun setelah pemerintah melaporkan adanya varian baru, angka kasus naik menjadi ribuan per hari.

"Sejak pekan ini, memang kasusnya meningkat sangat tajam," kata Salman.

Warga di Johannesburg menjalani tes PCR di bandar udara sebelum melalukan perjalanan.REUTERS via BBC INDONESIA Warga di Johannesburg menjalani tes PCR di bandar udara sebelum melalukan perjalanan.
"Ini mencengangkan sejumlah pihak dan kebetulan kenaikan kasus bersamaan waktunya dengan penemuan Omicron. Tapi apakah ini semua disebabkan oleh varian baru, kita harus menunggu hasil penelitian yang dilakukan pemerintah," katanya.

Ammaar de la Rey, yang bekerja di Pusat Promosi Perdagangan RI di Johannesburg, mengatakan saat ini Afrika Selatan masih dalam level satu.

"Level satu di sini paling rendah, bukan paling tinggi. Berarti restriction (pembatasan) tidak begitu banyak. Semua orang sudah kerja seperti biasa," kata Ammaar dalam keterangan kepada wartawan BBC News Indonesia, Endang Nurdin, hari Rabu (1/12/2021).

Level satu masih memungkinkan warga untuk melakukan perjalanan antarprovinsi.

"Yang ditekankan di sini sekarang adalah vaksinasi. Semua orang diminta untuk divaksinasi secepat mungkin untuk mengurangi risiko infeksi yang fatal," kata Ammaar.

"Yang ditakuti adalah gelombang ke-4. Soalnya, jumlah kasus sudah mulai naik lagi," katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com