Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lepas Kondom Diam-diam Tanpa Izin Pasangan Jadi Ilegal di California

Kompas.com - 09/10/2021, 13:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

SACRAMENTO, KOMPAS.com - Gubernur California Gavin Newsom pada Kamis (7/10/2021) menandatangani RUU yang melarang melepas kondom secara diam-diam tanpa izin pasangan selama berhubungan seksual.

Dengan gubernur menandatangani RUU itu, maka California menjadi negara pertama yang menerapakan hukum penggunaan kondom tersebut.

Melansir CNN pada Jumat (8/10/2021), hukum baru tersebut membuat aksi melepas kondom tanpa persetujuan pasangan, diartikan sebagai serangan seksual.

Baca juga: Fakta Unik Kondom, Alat Kontrasepsi Paling Populer

Lebih lanjutnya menegaskan bahwa praktik tersebut "menyebabkan kerugian fisik dan emosional dalam jangka panjang bagi para korbannya".

Arti hukum tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Negara Bagian California Cristina Garcia, yang merupakan seorang Demokrat dan penulis RUU tersebut.

Garcia yang telah lama mendukung undang-undang tersebut, mengatakan bahwa regulasi hukum tersebut dibuat sebagai tanggapan atas laporan tentang serangan seksual yang meningkat.

Garcia berharap negara bagian AS lainnya akan menerapkan undang-undang serupa yang menjelaskan bahwa diam-diam melepas kondom bukan hanya tidak bermoral, tetapi ilegal.

Baca juga: Sejarah Kondom, dari Jeroan Hewan Sampai yang Berteknologi Tinggi

Selain mengesahkan aturan yang melarang melepaas kondom secara diam-diam, California juga mengesahkan RUU yang menganggap "pemerkosaan pasangan" adalah ilegal, yang sederajat dengan "pemerkosaan non-pasangan" di mata hukum.

"Pemerkosaan adalah pemerkosaan," kata Garcia yang juga menulis RUU tersebut, Assembly Bill (AB) 1171.

"Dan surat nikah bukanlah alasan untuk melakukan salah satu kejahatan paling kejam dan sadis di masyarakat," ujarnya.

Dalam sebuah pernyataan, Jaksa Distrik San Francisco Chesa Boudin mengatakan, "RUU ini akan memastikan bahwa undang-undang kita melindungi semua korban dan penyintas pelecehan seksual."

Baca juga: Pakai Perekat sebagai Pengganti Kondom Saat Berhubungan Seks, Pria Ini Tewas

Lalu, "pemerkosaan yang dilakukan terhadap pasangan akan ditindak sama seriusnya di bawah hukum, seperti pemerkosaan terhadap korban lain dan penyintas."

"Saya mendukung AB 1171 untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga dan penyintas yang menderita pelecehan seksual dan meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang melakukan pemerkosaan pasangan."

Garcia mengunggah cuitan pada Kamis (7/10/2021), "Senang bahwa 'Bukannya kamu sudah menikah?' tidak akan lagi menjadi pertanyaan yang ditanyakan kepada korban (pemerkosaan pasangan)."

Baca juga: Pakai Kondom untuk Bertanding, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Ini Ungkap Ceritanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com