Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Peringatan Pembantaian di Lapangan Tiananmen yang Berusia 24 Tahun Terancam Disingkirkan

Kompas.com - 09/10/2021, 11:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

HONG HONG, KOMPAS.com - Universitas Hong Kong mengatakan patung peringatan pembantaian di Lapangan Tiananmen yang berusia 24 tahun harus disingkirkan.

Di Universitas Hong Kong terdapat patung ikonik, Pilar of Shame, yang menggambarkan puluhan tubuh manusia yang tercabik-cabik dan terbelit saat peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen pada 1989.

Pihak Universitas Hong Kong mengatakan keputusan penyingkiran Pilar of Shame itu "berdasarkan penilaian risiko terbaru dan nasihat hukum". Pernyataan itu tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: Saat Lapangan Tiananmen China jadi Saksi Tentara Tembaki Rakyat

China baru-baru ini memang bergerak untuk membungkam suara oposisi terhadap pemerintahannya di Hong Kong.

Pembantaian di Lapangan Tiananmen masih menjadi topik yang sangat disensor di pemerintahan China modern. Peristiwa pembantaian itu diperingati setiap tahun di Hong Kong hingga dilarang oleh pihak berwenang pada 2020, dengan alasan tindakan pencegahan Covid-19.

Awal 2021, sembilan aktivis pro-demokrasi dijatuhi hukuman antara 6 dan 10 bulan penjara karena ikut serta dalam acara peringatan pembantaian di Lapangan Tiananmen pada 2020 yang telah dilarang.

Pilar of Shame dibuat oleh pematung Denmark Jens Galschiot, dan patung tersebut telah dipajang di Universitas Hong Kong selama 24 tahun.

Baca juga: Heboh Angsa Hitam di Lapangan Tiananmen China, Dikaitkan dengan Pertanda Buruk

Namun mendadak Universitas Hong Kong menulis surat kepada aliansi Hong Kong, meminta agar patung peringatan pembantaian di Lapangan Tiananmen sudah harus dihapus pada 13 Oktober.

Aliansi Hong Kong adalah sebuah kelompok yang dahulu menyelenggarakan acara tahunan peringatan pembantaian di Lapangan Tiananmen, tetapi sekarang kelompok ini telah dibubarkan.

Universitas Hong Kong juga mengatakan bahwa patung itu akan dianggap "ditinggalkan", jika tidak dikeluarkan dari kampus.

Galschiot mengatakan kepada Hong Kong Free Press bahwa patung Pilar of Shame itu, yang diberikan kepada aliansi sebagai hadiah, "sulit untuk dipindahkan".

"Sangat tidak adil untuk menghapusnya dalam waktu sepekan, padahal sudah 24 tahun berada di sana," kata Galschiot.

Ia menambahkan bahwa patung itu bisa rusak jika dipindahkan tergesa-gesa.

Baca juga: Pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989: Latar Belakang Peristiwa dan Detik-detik Tragedi

Apa yang terjadi di Lapangan Tiananmen?

Pada 1989, di Lapangan Tiananmen Beijing merupakan pusat protes skala besar, menyerukan reformasi dan demokrasi.

Para demonstran telah berkemah selama berminggu-minggu di Lapangan Tiananmen, tetapi pada akhir 3 Juni, militer bergerak masuk. Setelah itu, terjadilah peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen.

China hanya pernah mengatakan bahwa 200 warga sipil dan personel keamanan tewas, tetapi belum ada catatan kematian resmi yang dirilis ke secara publik.

Saksi dan wartawan asing mengatakan angka kematian dari peristiwa di Lapangan Tiananmen itu bisa mencapai 3.000 orang.

Baca juga: KISAH MISTERI: Teka-teki Tank Man, Penghadang Pasukan China di Lapangan Tiananmen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com