Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Angsa Hitam di Lapangan Tiananmen China, Dikaitkan dengan Pertanda Buruk

Kompas.com - 07/09/2021, 23:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Star

BEIJING, KOMPAS.com - Turis di Lapangan Tiananmen, China dibuat tercengang setelah angsa hitam mendarat di pusat kota Beijing.

Kerumunan orang berkumpul di sekitar unggas langka itu untuk mengambil foto. Sementara angsa hitam itu terlihat santai meskipun banyak orang berkeliling memperhatikannya.

Baca juga: 21 Akun Weibo Penggemar K-pop Diblokir Pemerintah China, Ini Alasannya...

Melansir Daily Star pada Senin (6/9/2021), angsa hitam memiliki makna simbolis dalam beberapa budaya karena kiasan dan kelangkaannya.

Beberapa mengkhawatirkan kemunculan mereka dan mengaitkannya dengan beberapa malapetaka yang akan datang.

Dalam klip yang dibagikan di Twitter, angsa hitam itu terlihat melihat-lihat kerumunan dan mengacak-acak bulunya.

Menurut satu orang yang membagikan rekaman itu, ini adalah pertama kalinya angsa hitam mendarat di Lapangan Tiananmen dalam "beberapa dekade".

"Pertanda? Pagi ini, seekor angsa hitam mendarat di alun-alun Tiananmen Beijing yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade. Dengan cepat menjadi sensasi turis," kicau orang itu.

Video awal diterbitkan oleh pecinta burung @linjianyangbe yang khawatir angsa itu mungkin mendarat karena terluka.

"Agak aneh mendarat di alun-alun karena tidak ada air. Tempat-tempat dengan air cukup dekat dengan alun-alun. Berharap tidak terluka, dan terpaksa melakukannya (mendarat)," tulis akun itu di Twitter.

Baca juga: 19 Pesawat Tempur China Dilaporkan Masuk Zona Pertahanan Udara Taiwan

Menurut CFI, referensi "angsa hitam" digunakan untuk "menandakan peristiwa atau kejadian yang sangat negatif yang sangat sulit diprediksi".

Mereka sering dikaitkan dengan peristiwa yang mempengaruhi dunia keuangan dan bisnis. "Angsa hitam" kerap digunakan sebagai simbol dari kejadian yang tidak diketahui atau tidak terduga.

Istilah ini dilaporkan dipopulerkan oleh mantan pedagang Wall Street AS Nassim Nicholas Taleb, yang menulis tentang ide tersebut dalam bukunya pada 2001, Fooled by Randomness.

Awal tahun ini pemimpin China, Presiden Xi Jinping, memperingatkan tentang peristiwa "angsa hitam" dan "badak putih" saat berpidato di pertemuan Politbiro.

Kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Januari bahwa Presiden Xi mengatakan China harus memperhatikan berbagai risiko dan tantangan, dan membuat rencana darurat untuk peristiwa "angsa hitam" dan "badak abu-abu".

Simbol “badak abu-abu" kerap digunakan untuk melambangkan ancaman yang sangat jelas namun diabaikan.

Menurut media pemerintah Beijing Daily sekitar pukul 8 pagi pada Minggu (5/9/2021), angsa itu dibawa pergi dari Lapangan Tiananmen oleh departemen perlindungan hewan dan dikirim ke Distrik Shunyi.

Baca juga: Perusahaan China Ini Bakal Pasarkan Mobil Listrik di Eropa pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com