Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kondom, dari Jeroan Hewan Sampai yang Berteknologi Tinggi

Kompas.com - 14/09/2021, 15:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Penggunaan kondom untuk melakukan hubungan seks yang aman dan terlindungi nyatanya telah menjadi prioritas manusia bahkan sejak masa sebelum masehi (SM).

Penelusuran sejarah kondom itu berdasarkan lukisan gua di Perancis yang menggambarkan penggunaan sesuatu yang tampak seperti jeroan hewan pada alat kelamin pria.

Sejarah penggunaan kondom penuh dengan kontroversi, inovasi, kemajuan, dan kegagalan untuk mencegah penyakit menular hingga mengendalikan kehamilan.

Berikut sejarah kondom dari beberapa periode penting inovasi kondom sepanjang penggunaannya di dunia.

Baca juga: UNIK GLOBAL: Pria Tewas karena Pakai Perekat sebagai Pengganti Kondom | Mumi “Cantik” dari China Kuno

Kondom era 1.000 SM hingga 200 M

Penggunaan alat kontrasepsi (kondom) yang pertama kali tercatat kira-kira pada 1.000 SM. Lukisan gua yang berasal dari 200 M juga menggambarkan penggunaan kondom, bukti visual paling awal dari penggunaannya.

Tidak seperti lateks atau poliuretan saat ini, kondom generasi awal ini dibuat dari linen atau kandung kemih dan usus hewan. Itu digunakan hanya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, karena sedikit yang diketahui tentang penyakit menular seksual pada waktu itu.

Peradaban awal yang berbeda memiliki pengalaman unik mereka sendiri di zaman kondom pra-karet.

Orang Mesir kuno dilaporkan telah membuat kondom dari linen. Beberapa komunitas Jepang menggunakan cangkang kura-kura dan tanduk binatang. Kertas sutra yang diminyaki dan lebih nyaman dilaporkan awalnya digunakan di China.

Di Barat usus hewan adalah bahan yang awalnya digunakan. Penggunaan kondom usus hewan berlanjut sepanjang abad pertengahan, dengan pria mengikatnya ke alat kelamin mereka menggunakan pita.

Baca juga: Pakai Kondom untuk Bertanding, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Ini Ungkap Ceritanya

Kondom linen (1500-an hingga 1774)

Seorang dokter Italia bernama Gabrielle Fallopius pada 1500-an menyarankan agar kondom linen digunakan untuk melindungi terhadap sifilis. Penyakit tersebut ketika itu menimbulkan epidemi mematikan dalam sejarah dunia.

Kondom generasi selanjutnya ini lebih baik, terbuat dari selubung linen yang direndam bahan kimia yang pas di atas alat kelamin laki-laki dan diikat dengan pita untuk menahannya di tempatnya.

Sayangnya, dengan keberhasilan kondom baru Falloppio, mendapat sorotan dan kontroversi baik dari komunitas agama maupun ilmiah. Pada 1605, Leonardus Lessius, seorang teolog Katolik, melabeli kondom sebagai tindakan amoral.

Seabad kemudian, dokter Inggris Daniel Turner meluncurkan kampanye menentang penggunaan kondom. Sebab menurutnya. Kondom mempromosikan seks yang tidak aman, dan mendorong pria untuk memiliki banyak pasangan seksual.

Pada 1774, Giacomo Casanova dalam memoarnya pertama kali menulis tentang metode pengujian kekuatan kondom.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Bagikan Banyak Kondom pada Atlet, Tapi Tak Boleh Dipakai

Kondom karet (1774-1861)

Terlepas dari kritik dari para penentang kondom, alat kontrasepsi yang terbuat dari usus hewan mulai tersedia lebih luas. Pada akhir abad ke-18, kondom dapat ditemukan dengan mudah di pub dan toko pangkas rambut di seluruh Eropa dan Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com