Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Jet Tempur China Usir Pesawat Mata-mata AS di Selatan Taiwan

Kompas.com - 11/09/2021, 17:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Newsweek

TAIPEI, KOMPAS.com – Sejumlah jet tempur China dikabarkan mengusir pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) di atas perairan selatan Taiwan pada Senin (6/9/2021).

Pesawat mata-mata P-8A Poseidon milik Angkatan Laut AS tersebut dicurigai melakukan operasi penerbangan di langit selatan Taiwan.

Insiden tersebut terjadi sehari setelah China mengirim 19 pesawatnya, termasuk bomber berkemampuan nuklir, ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

Baca juga: 19 Pesawat Tempur China Dilaporkan Masuk Zona Pertahanan Udara Taiwan

Pemantau lalu lintas udara di Taiwan mendengar pesan radio pada Senin sekitar pukul 8 pagi waktu setempat.

Dalam pesan radio tersebut, suara yang mengidentifikasi dirinya sebagai Angkatan Udara China menyiarkan peringatan ke sebuah pesawat militer asing.

Pada saat yang sama, P-8A Poseidon milik AS terlihat terbang di Selat Bashi, jalur air antara Taiwan dan Filipina sebagaimana dilansir Newsweek.

"Ini adalah Angkatan Udara China. Anda mendekati wilayah udara teritorial China. Segera pergi atau Anda akan dicegat," bunyi pesan suara tersebut.

Baca juga: Setelah China Gelar Latihan Militer, Kapal Perang AS Transit di Selat Taiwan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pihaknya mendeteksi adanya empat jet tempur Angkatan Udara China di ADIZ pada Senin pagi waktu setempat.

Keempat jet tempur tersebut masing-masing adalah dua SU-30 dan sepasang J-16.

Sementara itu, media yang berafiliasi dengan pemerintah China, Global Times, merilis video jet-jet tempur “Negeri Panda” lepas landas lalu memberikan peringatan kepada pesawat AS.

Di sisi lain, selama empat hari berturut-turut yakni 3 hingga 6 September, sebanyak 31 pesawat militer China terdeteksi berada di ADIZ Taiwan.

Baca juga: Taiwan Klaim Benar-benar Mampu Hentikan Rudal China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com