WASHINGTON DC, KOMPAS.com – 11 September 2001 akan selalu diperingati rakyat Amerika Serikat (AS) sebagai hari yang memilukan.
Dalam tragedi yang juga kerap disebut serangan 9/11 tersebut, para pembajak pesawat membajak empat pesawat jet penumpang.
Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center (WTC) di New York City. Kedua menara runtuh dalam kurun waktu dua jam.
Baca juga: Tampik Keterlibatan dalam Serangan 9/11, Arab Saudi Dukung Dokumen Rahasia Dibuka
Sekitar 3.000 orang menjadi korban tewas dalam serangan 9/11 tersebut. Kelompok teroris Al Qaeda disebut sebagai pelaku utama serangan tersebut.
AS akhirnya memburu pemimpin Al Qaeda kala itu, Osama bin Laden, dengan menginvasi Afghanistan.
Tak hanya menyisakan cerita pilu, 9/11 juga dilumuri oleh sejumlah teori konspirasi. Teori konspirasi pertama mengenai 9/11 muncul di internet hanya beberapa jam setelah serangan.
Baca juga: Misteri Dokumen Rahasia 9/11, Benarkah Arab Saudi Terlibat Serangan?
Kini, dengan semakin masifnya perkembangan media sosial, teori konspirasi mengenai 9/11 masih langgeng hingga kini.
Beberapa kelompok meyakini ada hal-hal yang disembunyikan mengenai serangan 9/11. Namun, Komisi 9/11, lembaga pemerintah AS, dan beberapa ahli membantah adanya konspirasi.
Melansir BBC, berikut teori konspirasi mengenai 9/11 yang masih menyebar hingga saat ini.
Baca juga: Sidang Terdakwa Serangan 9/11 Berjalan Lambat, Benarkah AS Sembunyikan Barang Bukti?
Sejumlah kelompok, seperti QAnon, meyakini bahwa “deep state” AS bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Deep state” yang dimaksud di sini adalah istilah yang mereka gunakan untuk menyebut lembaga pemerintah yang diam-diam berkuasa di dalam negara.
Setelah teori tersebut berkembang, dirilislah film berseri berjudul Loose Change yang mendukung teori tersebut.
Baca juga: Joe Biden Minta Dokumen Rahasia Serangan 9/11 Dibuka
Beberapa pihak mengeklaim pemerintah AS melakukan serangan atau mengetahui sebelumnya dan mengizinkannya.
Teori konspirasi tersebut kini beradaptasi dengan semakin masifnya media sosial. Teori konspirasi ini lantas menyeret imajinasi lain dalam bualannya, elite global.
Selain itu, muncul klaim yang menyebut bahwa bahan bakar jet jet tidak dapat melelehkan baja. Sehingga muncul teori bahwa Menara Kembar (WTC) dihancurkan oleh bahan peledak.