Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Wanita Terjun ke Olahraga, Alasannya Wajah dan Tubuhnya Terbuka

Kompas.com - 09/09/2021, 15:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mengumumkan larangan terhadap wanita Afghanistan untuk terjun ke olahraga, dengan alasan wajah dan tubuh mereka terbuka.

Milisi memerintahkan perempuan untuk tetap di rumah sementara waktu, dan membubarkan demonstrasi setelah mereka memperkenalkan kabinet mereka.

Kini, Wakil Menteri Kebudayaan Ahmadullah Wasiq menyatakan, penerapan syariat juga menyasar perempuan dan olahraga.

Baca juga: Taliban Hapus Mural Warna-warni yang Hiasi Tembok Kabul, Diganti Tulisan Slogan Hitam Putih

"Saya mengira tidak mungkin wanita diizinkan bermain kriket karena jelas tidak perlu," kata Wasiq kepada media Australia SBS.

Wasiq menjelaskan dalam kriket, ada kondisi yang membuat wajah dan tubuh wanita terekspos. "Islam melarang perempuan demikian," ujar dia.

Dia berpandangan saat bermain, foto-foto si atlet akan menyebar di internet dan dilihat oleh banyak orang.

"Islam dan Emirat Islam (Afghanistan) tidak mengizinkan perempuan bermain kriket atau olahraga lain yang membuat mereka terbuka," tegasnya.

Taliban sebelumnya sudah menjanjikan bahwa perempuan diperbolehkan kembali untuk bekerja. Tetapi janji itu kini dipertanyakan.

Sebabnya adalah cara mereka menindak perempuan yang berpartisipasi dalam aksi protes, dengan foto memperlihatkan mereka dikunci di ruang bawah tanah.

Baca juga: Protes Pecah di Kabul, Taliban Kunci Perempuan Afghanistan di Ruang Bawah Tanah

Foto lain menunjukkan seorang perempuan menatap anggota Taliban yang mengarahkan laras senapan M-16 ke kepalanya di Kabul.

Wanita di Afghanistan mengalami masa depan tidak pasti sejak AS dan sekutunya menarik pasukan pada Agustus lalu.

Kemerdekaan yang mereka dapatkan hancur dalam sekejap. Tidak sedikit yang ingin kabur atau terlalu takut meninggalkan rumah.

Wida Zemarai, pelatih kiper Afghanistan kepada Expressen mengatakan, milisi usdah menegaskan mereka akan mengambil kaum Hawa sebagai budak seks.

"Jika Taliban sampai menangkap gadis itu, mereka jelas tidak akan dibiarkan diam begitu saja di rumah," kata Zemarai.

Baca juga: PBB Tuding Taliban Abaikan Hak-hak Perempuan

Dilansir Daily Mail Rabu (8/9/2021), Zemarai menuding milisi akan memerlakukan mereka sebagai budak seks dan terus menyiksa hingga tewas.

Zemarai dan keluarganya sempat meninggalkan Afghanistan pada 1992, ketika milisi merebut negara tersebut dengan paksa.

Dia pulang dan menjadi penjaga gawang sejak 2014 dan kini menjadi pelatih, serta berkontak dengan pemain yang taut meninggalkan tempat mereka.

Dalam pandangan Zemarai, saat seorang pemain putri diidentifikasi Taliban, dia akan disiksa dan disuruh mengaku di mana teman-temannya berada.

Baca juga: Tidak Ada Wanita di Pemerintahan Baru Afghanistan, Ini Kata Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com